Tanda-tanda Barcelona kembali ke masa kelam 2003 sudah mulai tampak lewat beberapa situasi yang muncul ke permukaan.
Kekalahan di Cadiz pada Sabtu (5/12) waktu setempat, telah membuat Barcelona makin menjauh dari gelar Liga Spanyol. Hasil minor tersebut memuat Barca terpuruk di posisi kesembilan, tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen Atletico Madrid.
Marca melaporkan, start buruk di awal musim 2020/2021 dianggap mirip dengan momen keterpurukan Barcelona 17 tahun silam. Pergantian presiden klub dan pergantian pelatih juga jadi bagian di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada musim 2002/2003, Enric Reyna menjabat sebagai presiden klub setelah Joan Gaspart mengundurkan diri. Radomir Antic datang untuk menggantikan Louis van Gaal yang dipecat di pertengahan musim.
![]() |
Pada musim tersebut, Barca sempat terpuruk hingga peringkat ke-15 saat ditangani Louis van Gaal. Juru taktik asal Belanda itu pun harus meninggalkan kursi pelatih usai didepak pada Januari 2003.
Barcelona mampu memperbaiki peringkat hingga finis keenam di Liga Spanyol 2002/2003. Namun, Blaugrana tersingkir pada babak pertama Copa del Rey dan perempat final Liga Champions.
Sementara di musim 2020/2021, Barcelona juga kehilangan Josep Maria Bartomeu yang mundur dari jabatan presiden klub. Situasi yang mirip dengan peristiwa 2003.
Kemudian, munculnya pemain muda menjanjikan dalam diri Pedri nyaris serupa dengan kehadiran Andres Iniesta di tahun 2003. Hanya saja, saat ini jabatan pelatih masih menjadi milik Ronald Koeman yang juga berasal dari Belanda.
Kondisi Barcelona saat ini memang belum bisa sepenuhnya disejajarkan dengan 2003. Tetapi, setidaknya ada beberapa peristiwa yang mirip dan berpotensi menuju musim kelam tersebut.
(jun/ptr)