Petinju kelas berat, Anthony Joshua, tidak merasa gentar setelah terlibat dalam adu kekuatan pukulan tangan dengan Kubrat Pulev setelah sesi timbang badan.
Pemilik sabuk juara WBA, IBF, WBO, dan IBO itu merasa segala ocehan dan perkataan Pulev sekadar bualan semata.
"Dia melontarkan omongan-omongan sampah. Bertahun-tahun saya melihat tinju dan ada petinju yang mengeluarkan omongan-omongan sampah dan kemudian mereka kalah," kata Joshua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak mengintimidasi saya. Itu bukan masalah. Kami sama-sama besar, kami memiliki pukulan yang berat dan orang yang akan menjadi juara adalah yang terakhir berdiri," sambung petinju 31 tahun itu seperti dikutip dari ESPN.
Sesaat setelah timbang badan, keduanya terlibat perang kata-kata. Joshua bahkan lebih dulu menyodorkan kepalan tangan yang kemudian disambut dengan tinju Pulev ke kepalan tangan Joshua. Tiga kali Pulev memukul tangan Joshua kendati sudah coba dipisahkan pihak keamanan.
Dalam timbang badan diketahui Joshua memiliki berat 240,8 pound atau sekitar 109 kilogram. Sementara Pulev 239,7 pound yang setara dengan 108,7 kilogram.
Joshua untuk kali ketiga mempertaruhkan sabuk juara kelas berat versi WBA (Super), IBF, WBO dan IBO. Petinju asal Inggris itu pernah kalah TKO dari Andy Ruiz Jr. dalam upaya kedua mempertahankan gelar tersebut pada Juni 2019. Namun Joshua kembali meraih empat sabuk juara tersebut setelah menang angka atas Ruiz dalam duel kedua yang berlangsung Desember 2019.
Lihat juga:Babak Belur Man Utd di Derby Manchester |
Sementara Pulev merupakan petinju veteran asal Bulgaria yang sudah berusia 39 tahun dan pernah meraih gelar juara kelas berat versi WBA Inter-Continental dan IBF.
Joshua dan Pulev sama-sama baru merasakan satu kekalahan. Kekalahan dari Ruiz tahun lalu merupakan satu-satunya noda dalam 24 pertarungan Joshua. Sementara Pulev yang sudah 29 kali naik ring dan menderita satu kekalahan dari Wladimir Klitschko pada 2014.
(nva/nva)