ANALISIS

Barcelona Bakal Menderita Lawan PSG di Liga Champions

jal | CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2020 19:58 WIB
Barcelona harus menghadapi lawan berat di babak 16 besar Liga Champions. Blaugrana harus siap merana melawan Neymar dkk.
Barcelona akan menghadapi lawan sulit PSG di babak 16 besar Liga Champions. (AP/Laszlo Balogh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Barcelona harus menghadapi lawan berat di babak 16 besar Liga Champions. Sesuai hasil undian pada Senin (14/12), Barcelona bakal bersua Paris Saint-Germain (PSG).

Barcelona memang hanya bisa pasrah jelang undian di Nyon, Swiss. Kegagalan jadi juara grup G membuat skuad asuhan Ronald Koeman berpotensi besar melawan tim tangguh di fase gugur.

Dari tim-tim yang jadi juara grup, praktis hanya Borussia Dortmund yang terlemah dibandingkan tim-tim lainnya. Namun, Barcelona harus menerima skenario terburuk dengan bersua Les Parisiens.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSG jelas bukan lawan yang menyenangkan buat Barcelona. Meskipun dalam bentrok terakhir kedua tim, Blaugrana bisa lolos lolos secara dramatis dari adangan PSG di babak 16 besar musim 2016/2017.

Barcelona menelan kekalahan 0-4 saat bermain di Parc des Princes pada leg pertama. Di leg berikutnya, Barcelona melakukan come back luar biasa dengan berbalik menang 6-1 dan lolos ke perempat final.

Barcelona's Argentinian forward Lionel Messi (L) fights for the ball with Paris Saint-Germain's Brazilian defender and captain Thiago Silva during the Champions League quarter-final football match between PSG and Barcelona at the Parc des Princes stadium in Paris on April 2, 2013.       AFP PHOTO / FRANCK FIFE / AFP PHOTO / FRANCK FIFELionel Messi saat berduel dengan Thiago Silva dalam duel Barcelona vs PSG. (AFP PHOTO / FRANCK FIFE)

Namun, kisah pahit untuk PSG itu terjadi tiga tahun lalu. Banyak hal telah terjadi di internal kedua tim.

Barcelona belakangan justru semakin terpuruk. Keinginan kapten tim Lionel Messi hengkang dari Camp Nou pada akhir musim lalu jadi klimaks masalah yang terjadi di tim Catalan.

Sebaliknya PSG justru sedang merangkai cerita indah. Neymar tidak lagi tertarik untuk kembali reuni dengan Messi di Barcelona.

Bintang asal Brasil itu sudah bahagia di PSG dan menjalin kerja sama yang serasi dengan Kylian Mbappe. Duet Neymar dan Mbappe menghadirkan banyak gelar buat PSG, sementara Messi hampa gelar pada musim lalu.

Pada musim lalu, duo Neymar dan Mbappe bahkan mampu mengantarkan PSG lolos hingga partai final Liga Champions. Sialnya di partai puncak, tim yang diarsiteki Thomas Tuchel harus mengakui keunggulan Bayern Munchen dengan skor 0-1.

Sebelum keluar sebagai juara, Munchen menghabisi Barcelona di perempat final. Die Roten menang dengan skor telak 8-2 dan membuat Barcelona tersingkir secara tragis.

Barcelona's Lionel Messi, left, shakes hands as he is substituted with Barcelona's coach Ronald Koeman as he is substituted during the pre-season friendly soccer match between Barcelona and Girona at the Johan Cruyff Stadium in Barcelona, Spain, Wednesday, Sept. 16, 2020. (AP Photo/Joan Monfort)Kedatangan Ronald Koeman belum memberikan perubahan luar biasa untuk permainan Barcelona. (AP/Joan Monfort)

Kekalahan memalukan itu juga memperlihatkan degradasi permainan Barcelona. Kedatangan Koeman juga tidak lantas membuat Messi dkk bisa kembali tampil superior.

Faktanya Barcelona kepayahan di Liga Spanyol dengan menempati peringkat 8 klasemen. Di Eropa, Barcelona juga baru saja keok 0-3 dari Juventus sehingga gagal finis sebagai juara grup G.

PSG punya torehan yang lebih baik. Neymar dkk berada di peringkat ketiga Liga Prancis dan lolos sebagai juara grup di grup neraka yang juga berisikan RB Leipzig dan Manchester United.

Superiornya PSG bukan hanya soal rapor mereka di liga domestik dan kompetisi Eropa. Dari aspek permainan, PSG juga jauh lebih meyakinkan ketimbang Barcelona.

Bersama Mbappe dan Neymar, PSG jadi salah satu tim yang ditakuti di Eropa. Kedua pemain ini bersama para pemain PSG lainnya membentuk sebuah unit yang solid berkat racikan Tuchel.

Mbappe dan Neymar terlihat mudah membuat pertahanan lawan kocar-kacir. Duo lini depan PSG itu juga didukung pemain-pemain seperti Angel Di Maria, Marco Veratti, Mauro Icardi, hingga Marquinhos.

GIF Banner Promo Testimoni

Sementara Barcelona seperti berjalan di tempat. Barcelona tidak lagi tampil dengan permainan menyerang yang menakutkan seperti era Pep Guardiola atau Tito Vilanova.

Di bawah asuhan Koeman, Barcelona cenderung bermain pragmatis dan tidak mementingkan permainan indah. Dalam konsep Koeman, tiga poin lebih penting artinya dibandingkan permainan itu sendiri.

Namun, pendekatan ini belum bisa dikatakan berhasil. Barcelona tetap bermasalah dengan konsistensi dan masih terlalu bergantung pada Messi yang terus menua.

Pemain bintang yang ada dalam tim seperti Antoine Griezmann atau Philippe Coutinho tidak bisa mengangkat performa tim. Cederanya Ansu Fati juga ikut mereduksi kekuatan Barcelona.

Dengan kondisi terkini kedua tim, Barcelona selayaknya mawas diri. Pengoleksi lima gelar Liga Champions itu saat ini berada di level yang tidak setara dengan PSG.

Oleh karena itu, Barcelona harus siap merana lawan PSG. Neymar bakal tersenyum di akhir laga. Sedangkan Messi lagi-lagi harus siap tertunduk karena kembali gagal membawa Barcelona juara Liga Champions sejak terakhir kali melakukannya tahun 2015, saat ia masih bisa bekerja sama dengan Neymar di lapangan.

(ptr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER