Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memutuskan Rusia mendapat dua pengurangan dua tahun hukuman larangan tampil di seluruh event olahraga internasional.
Sebelumnya, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menjatuhkan sanksi larangan tampil di seluruh event dunia selama empat tahun karena dianggap menghalangi investigasi yang mencurigai negara itu menyembunyikan ratusan kasus doping.
Namun, Pengadilan Arbitrase Olahraga pada Kamis (17/12) waktu setempat, memutuskan untuk mengurangi sanksi selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, Rusia tidak diperkenankan menggunakan bendera, lagu kebangsaan, dan tim yang mengatasnamakan Rusia di kejuaraan internasional, termasuk Olimpiade 2020 di Tokyo yang akan digelar pada 2021.
Para atlet asal Rusia bisa tampil di ajang itu hanya melalui bendera netral. Namun, mereka bisa mempertahankan corak warna bendera nasional merah, putih, dan biru di event besar.
Dugaan kasus doping Rusia muncul dari laporan sang 'whistleblower' Direktur Laboratium Anti-Doping Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Grigory Rodchenkov.
Otoritas negara Rusia dituding merusak database dari laboratorium pengujian doping di Moskow sebelum menyerahkan kepada penyeledik WADA, tahun lalu. Pelanggaran tersebut kemungkinan sudah berlangsung lama.
Lihat juga:Daftar Pemenang The Best FIFA 2020 |
Presiden WADA Witold Banka memuji keputusan pengadilan tersebut meskipun hukuman larangan dari pihak mereka dipotong dua tahun oleh CAS.
"Panel (CAS) dengan jelas menjunjung tinggi temuan kami bahwa pihak berwenang Rusia secara berani dan ilegal memanipulasi data Laboratorium Moskow dalam upaya untuk menutupi skema doping yang dilembagakan," kata Banka dikutip ESPN.
(jun)