Petarung UFC Tony Ferguson bisa absen dalam waktu lama usai nyaris patah lengan saat takluk dari Charles Oliveira di UFC 256.
Dilansir dari MMA Fighting, Ferguson harus menjalani pengecekan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di siku lengan kiri. Jika terjadi cedera serius, El Cucuy bisa dilarang bertarung paling lama hingga 11 Juni 2021.
Lihat juga:Lionel Messi Pergi, Tony Ferguson Mengamuk |
Selain melakukan MRI, Ferguson juga harus memastikan siku lengan kirinya tidak cedera dengan menemui dokter ortopedi. Dari sana akan diketahui apakah Ferguson harus absen hingga maksimal 11 Juni 2021 atau cukup hanya absen bertarung hingga 27 Januari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertarungan di UFC 256, Ferguson hampir mengalami patah lengan kiri setelah Oliveira melakukan armbar di pengujung ronde pertama. Ferguson tidak melakukan tap atau menyerah ketika mendapat kuncian. Beruntung bagi Ferguson, bel menyelamatkannya dari kuncian sang lawan.
Ferguson bahkan sempat kesulitan melepaskan pukulan tangan kiri di ronde kedua. Armbar Oliveira di pengujung babak pertama memberi pengaruh signifikan terhadap kemampuan memukul Ferguson hingga akhirnya kalah angka mutlak dalam pertarungan tersebut.
Ferguson tak memungkiri kuncian lengan Oliviera sangat kuat meski tak sampai membuatnya menyerah di ronde pertama.
"Lengan saya dalam kondisi baik, kuncian lengan itu sungguh kuat. Berpikir tentang anak dan kekuatan mental saya menahan sakit di momen tersebut membuat saya bisa melewatinya," kata Ferguson dalam akun instagram miliknya.
Lihat juga:Momen Crystal Palace Permalukan Liverpool |
Pujian juga diberikan Presiden UFC Dana White yang menyebut Ferguson sebagai petarung gila. Petarung asal Amerika Serikat itu tidak menyerah meski mendapat kuncian lengan dari Oliveira.
"Saya pikir 10 dari 10 orang bakal melakukan tap out setelah terkena armbar [kuncian lengan] itu. Fakta bahwa dia bisa melalui armbar itu tentu sungguh luar biasa. Hal itu menunjukkan betapa tangguh, kuat, dan gilanya Tony Ferguson," ucap White.
(jal)