Pelatih Liverpool Jurgen Klopp keliru menuding Manchester United lebih banyak mendapat penalti daripada The Reds di Liga Inggris.
Komentar tersebut dilontarkan usai Liverpool kalah 0-1 dari Southampton. Pada laga ini, Liverpool diklaim memiliki momen yang dianggap layak diberikan hadiah penalti.
Salah satunya adalah ketika tembakan Georginio Wijnaldum mengenai tangan Jack Stephens. Selain itu ada momen ketika Sadio Mane dilanggar Kyle Walker-Peters di kotak terlarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendengar bahwa Manchester United saat ini mendapatkan penalti lebih banyak saat dua tahun Ole [Gunnar Solskjaer] ada di sana dibandingkan yang didapat Liverpool semasa saya 5,5 tahun ada di sini. Saya tak tahu apakah hal ini kesalahan saya, saya tak punya jawaban kenapa hal ini bisa terjadi," kata Klopp seperti dikutip Daily Mail.
Daily Mail juga membeberkan, secara teknis pernyataan Klopp keliru. Liverpool telah mendapatkan 30 penalti dalam 199 pertandingan sejak ia mengambil alih kursi pelatih pada Oktober 2015.
Sementara Man Utd di bawah kendali Solskjaer telah mendapatkan 27 penalti dalam 75 laga sejak ia menjadi pelatih sementara pada Desember 2018.
Jika merujuk statistik tersebut, tudingan Klopp salah alamat. Namun, ada perhitungan lain yang bisa mengarahkan MU lebih sering mendapat hadiah penalti dibanding Liverpool.
Di bawah arahan Klopp, Liverpool rata-rata mendapat penalti sekali dalam setiap tujuh pertandingan. Sementara Man Utd menerima penalti satu kali dalam setiap tiga pertandingan.
Meski demikian, penalti yang didapatkan MU bersama Solskjaer lebih banyak terjadi di era VAR. Artinya, insiden di lapangan bisa dengan jeli diteliti lebih lanjut.
Sementara Klopp menjalani tiga tahun pertama kepimpinannya di Liverpool tanpa VAR. Teknologi ini kali pertama diberlakukan di Premier League pada musim 2019/2020 dan praktis membuat jumlah penalti meningkat.
(jun/jal)