Petarung UFC Michael Chandler mengaku kagum melihat penampilan Khabib Nurmagomedov saat mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254 pada Oktober 2020 lalu.
Chandler menilai kemenangan Khabib atas Gaethje jadi salah satu prestasi olahraga terhebat yang pernah dilihatnya. Hal ini lantaran Khabib tetap bisa memenangi pertarungan walau tengah dirundung duka.
Khabib hanya butuh dua ronde untuk mengakhiri perlawanan Gaethje. Petarung asal Rusia itu menyudahi pertarungan lewat teknik triangle choke saat ronde kedua berlangsung 1 menit 36 detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan ini menyempurnakan rekor Khabib menjadi 29 kemenangan tanpa kekalahan pada ajang mixed martial arts (MMA). Torehan itu semakin berkesan karena Khabib tetap tampil optimal meski sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov meninggal dunia karena sakit jantung dan komplikasi dengan virus corona pada 3 Juli 2020.
"Buat dia [Khabib Nurmagomedov] bisa menepikan emosinya, terus berlatih, melangkah ke depan dan pergi ke sana [octagon] dan mengalahkan penantang teratas di kelas ringan, menghabisinya di ronde kedua, menguncinya hingga tidak sadarkan diri benar-benar salah satu prestasi terhebat yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya," ujar Chandler saat berbicara kepada jurnalis ESPN Brett Okamoto seperti dikutip dari Sportskeeda.
"Malam itu begitu keren dan menyenangkan bisa mengalami hal itu. Melihat dia bertarung, melihat cara dia dengan kejam mengalahkan Justin Gaethje lalu melangkah ke tengah octagon dan dia mulai menangis. Seolah-olah semua beban telah terangkat," ia melanjutkan.
Setelah kemenangan atas Gaethje, Khabib memutuskan untuk pensiun. Keputusan itu diambil Khabib untuk menghormati sang ibunda yang memintanya tidak lagi bertarung tanpa didampingi Abdulmanap yang telah meninggal dunia.
Namun, muncul kabar Khabib akan kembali dari masa pensiun untuk kembali bertarung di octagon. Kepastian itu akan diketahui saat The Eagle bertemu dengan Presiden UFC, Dana White di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada bulan ini.
(jal/jun)