PSG selama di bawah Thomas Tuchel sejak 2018 terbiasa bermain dengan 3-5-2. Dengan mengandalkan duet Neymar dan Mbappe, Tuchel sempat mengantar PSG ke final Liga Champions musim lalu.
Namun kedatangan Pochettino maka strategi dan formasi dipastikan berubah. Pelatih asal Argentina itu menyukai formasi 4-2-3-1.
Formasi itu yang sering jadi andalannya selama menukangi Tottenham Hotspur sejak 2014. Meski sesekali dia memakai 3-4-1-2, 4-4-2 (diamond), dan 4-3-3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan melimpahnya pemain-pemain hebat, terutama di lini serang, Pochettino diperkirakan tetap menggunakan 4-2-3-1 atau 4-3-3 sebagai pakem formasi selama menukangi Marco Verratti dkk.
![]() |
Hal itu terlihat ketika di laga perdananya PSG bermain imbang 1-1 melawan Saint-Etienne. Eks pelatih Espanyol itu menerapkan formasi 4-3-3.
Jika Messi benar direkrut, maka formasi yang cocok untuk PSG adalah 4-3-3. Messi, Neymar, dan Mbappe punya versatility di lini depan. Ketiganya bisa bermain di banyak posisi sebagai penyerang.
Setidaknya ada tiga komposisi yang bisa digunakan Pochettino untuk calon trisulanya dengan formasi 4-3-3, yakni Neymar-Messi-Mbappe, Neymar-Mbappe-Messi, atau Mbappe-Neymar-Messi.
Dengan kemungkinan besar trisula Messi-Neymar-Mbappe, bukan tak mungkin PSG bisa menjadi tim yang menakutkan dan menjadi raja Eropa, atau bahkan di dunia
(jal)