Petarung UFC Jorge Masvidal dibanjiri hujatan akibat mengecam Twitter yang menutup akun resmi Donald Trump.
Akun Twitter mantan Presiden Amerika Serikat tersebut ditutup secara permanen karena dianggap berisiko menghasut massa untuk melakukan kekerasan.
"Kami telah secara permanen menutup akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," kata Twitter dalam pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masvidal yang merupakan pendukung setia Trump tak terima dengan keputusan Twitter dan berencana akan meninggalkan media sosial tersebut.
"Tidak terlalu banyak tempat saya di sini dan saya belum diusir karena semua orang-orang keren sudah ditendang dari Twitter."
"Ikuti sang pemimpin. Saya keluar dari sini. #sangatpenting," tulis Masvidal.
Bukannya mendapat dukungan, cuitan Masvidal justru banjir caci-maki. Ia dianggap seperti domba yang setia mengikuti perintah gembalanya.
"Persis seperti seekor domba," tulis sebuah akun di kolom komentar Twitter Masvidal.
"Saya percaya jika salah satu dari pelawak ini benar-benar menghapus akun mereka. Itu hanya sekadar sok," tulis akun lainnya.
"Sial, dulu saya menyukai orang ini! Oh tapi, dia tidak akan dirindukan!" timpal akun lainnya.
Masvidal sendiri belum mendapat kesempatan bertarung sejak kekalahan mutlak dari Kamaru Usman dalam perebutan gelar juara dunia kelas welter di UFC 251 tahun lalu.
Twitter menutup akun Donald Trump terkait tiga cuitan terbarunya, yakni pesan terhadap para perusuh di Washington DC, permintaan mereka untuk pulang, mengatakan sangat mencintai mereka, hingga mengulangi pernyataan Pilpres AS 2020 curang setelah Joe Biden dinyatakan menang.
Aksi unjuk rasa di Gedung Capitol berujung kekerasan dan memakan 5 korban jiwa pada 6 Januari. Cuitan Trump di Twitter ditengarai jadi salah satu pemicunya.
(jun/har)