ANALISIS

Fenomena Pemain ke Luar Negeri, Jalan Keluar dari Mati Suri

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2021 19:06 WIB
Semakin banyak pemain muda Indonesia yang mencoba peruntungan di luar negeri di tengah kompetisi Liga Indonesia yang mati suri.
Asnawi Mangkualam bergabung dengan klub Liga Korea Selatan. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sepak bola Indonesia belakangan sedang dilanda fenomena para pemain muda Liga 1 yang hijrah berkarier ke luar negeri. Selain memperkaya pengalaman, berkarier di luar negeri juga dipercaya bisa meningkatkan kemampuan pemain.

Terlebih semenjak pandemi Covid-19 melanda, kompetisi sepak bola di Indonesia ibarat mati suri. Baru berjalan tiga pekan, Liga 1 2020 harus terhenti untuk membantu menekan penyebaran virus corona.

Setahun berlalu, kompetisi juga belum ada tanda-tanda digelar menyusul belum keluarnya izin keramaian dari pihak kepolisian. Padahal negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara sudah kembali menggulirkan kompetisi sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyedihkan, ketika Indonesia menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang tidak menggulirkan kembali liga di sama pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Bahkan ketika negara lain sudah mampu menyelesaikan musim 2020 dan memulai musim baru, Indonesia masih belum juga bisa memulai.

Pesepakbola Arema FC, Mathias Malvino Gomez (kanan) berusaha melewati hadangan dua pesepakbola Persib Bandung, Nick Anna Maria Francois Kuipers (tengah) dan Victor Igbonefo (kiri)  dalam pertandingan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (8/3/2020). Persib mengalahkan Arema dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.Liga 1 hingga kini belum berjalan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Ketidakpastian kapan liga bergulir membuat sebagian klub memilih untuk melepas pemainnya pindah ke luar negeri. Jika dipertahankan jelas akan menambah beban klub terutama dari segi finansial.

"Kalau program khusus mengirimkan pemain muda ke luar negeri, dari klub sendiri memang belum ada. Tapi kalau memang ada pemain yang dapat tawaran dari luar negeri, kalau memang ada kesempatan, ya kenapa tidak? Kami mendukung kalau ada pemain-pemain yang mau berkarier di luar negeri," ucap I Nyoman Suryanthara, manajer Persita Tangerang, yang dua pemainnya Dallen Doke dan Miftah Anwar Sani mencoba peruntungan ke luar negeri.

GIF Banner Promo Testimoni

Pihak klub sebenarnya tidak ada program khusus untuk mengirimkan pemain muda ke luar negeri di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Di sisi lain, pemain membutuhkan kompetisi untuk mengasah kemampuan sepak bolanya. Sebut saja, Ryuji Utomo yang akhirnya dilepas Persija Jakarta untuk dipinjamkan ke klub Malaysia, Penang FC.

Selain itu ada Witan Sulaeman yang resmi berkarier di Serbia bersama FK Radnik Surdulica, Syahrian Abimanyu yang kontraknya tidak diperpanjang Madura United kemudian diambil Johor Darul Ta'zim lalu dipinjamkan ke klub Australia, Newcastle Jets.

[Gambas:Video CNN]

Ada juga Brylian Aldama yang merantau ke Kroasia setelah resmi dikontrak HNK Rijeka serta Todd Rivaldo Ferre juga pindah dari Persipura Jayapura ke Lampang FC. Tak lupa Bagus Kahfi yang sempa ditahan Barito Putera karena masih terikat kontrak sebelum dilepas ke FC Utrecht.

Terbaru ada bek PSM Makassar Asnawi Mangkualam yang bergabung dengan klub Korea Selatan, Ansan Greeners, dan Saddil Ramdani yang rumornya bakal pindah ke Sabah FA.

"Saya lihat biasanya pemain dilepas klub karena ada di dua situasi; pertama kontrak habis atau segera habis dan kedua klub tidak ada rencana untuk memperpanjang kontrak si pemain atau tidak tahu rencana untuk si pemain jika dipertahankan. Klub pasti dengan gampang merelakan," kata M. Kusnaeni, pengamat sepak bola nasional kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/2).

Klub Peduli Timnas Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER