Conor McGregor mengakui tekad untuk lebih banyak menampilkan gaya bertinju lawan Dustin Poirier sebagai sebuah kesalahan dan ia layak menerima kekalahan di UFC 257.
McGregor mengakui memang berusaha menjadikan laga lawan Poirier sebagai persiapan duel tinju melawan Manny 'Pacman' Pacquiao. Alhasil, pola pikir tersebut justru menjerumuskan McGregor menuju kekalahan.
"Saya coba menunjukkan kedisiplinan dalam pendekatan laga ini yaitu dengan bertarung mayoritas lewat tinju. Itulah yang kemudian saya dapat karena menganggap duel ini dan lawan [Poirier] sebagai pemanasan dalam persiapan laga tinju melawan Pacman."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya layak mendapatkan serangan tendangan Poirier ke arah kaki dengan pola pikir seperti itu. Duel UFC bukanlah duel yang bisa diperlakukan dengan main-main," ucap McGregor dalam akun instagram miliknya.
![]() |
Terlepas dari kekalahan tersebut, McGregor mengklaim dirinya tampil bagus lewat pukulan-pukulan yang ia lepaskan.
"Pukulan saya terbilang tajam dan saya benar-benar punya kuasa penuh dalam pertandingan meski tendangan ke arah kaki yang saya terima mulai membuat saya mulai mengarah ke kekalahan."
"Total 18 tendangan dilepaskan ke saya dengan tendangan terakhir benar-benar menggoyahkan kaki saya, itulah yang terjadi," kata petarung asal Irlandia tersebut.
Dari penilaian juri, McGregor memang memenangkan ronde pertama dalam duel lawan Poirier. Namun di ronde kedua, tendangan-tendangan Poirier akhirnya sukses membuat kuda-kuda McGregor goyah. Poirier lalu melakukan serangan kombinasi yang membuat wasit menghentikan pertandingan dengan kemenangan TKO.
Duel tinju McGregor vs Pacquiao sampai saat ini sendiri belum dipastikan terjadi.
(ptr/har)