Liverpool sadar satu-satunya pilihan saat melawan Brighton & Hove Albion adalah menang. Namun, penampilan tumpul lini depan menjadi sebuah bencana bagi Liverpool.
Kemenangan wajib diraih Liverpool saat melawan Brighton setelah melihat Manchester City menang atas Burnley. Pasalnya, Man City sudah unggul 7 poin atas Liverpool di puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Jika kalah dari Brighton maka Liverpool bisa tertinggal hingga 13 poin dari Man City. Pasalnya, kedua tim akan bertemu di Anfield akhir pekan ini dan The Citizens punya satu tabungan pertandingan lebih banyak daripada Liverpool.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi tertinggal 13 poin dari Man City pun kini mengancam Liverpool setelah menelan kekalahan dari Brighton. Padahal semula The Reds dianggap sudah mampu bangkit dalam persaingan gelar juara usai menang beruntun atas Tottenham Hotspur dan West Ham United di laga tandang.
Namun, masalah Liverpool kini justru ada di laga kandang. Tim asuhan Jurgen Klopp menelan dua kekalahan beruntun di Anfield dari Burnley dan Brighton yang notabene dua penghuni papan bawah Liga Inggris.
Opta mencatat Liverpool kalah dua kali beruntun di laga kandang Premier League untuk kali pertama sejak September 2012, padahal sebelumnya The Reds tidak pernah kalah dalam 68 laga di Anfield.
Selain dua kekalahan beruntun, tim asuhan Klopp juga bermasalah dengan mencetak gol di Anfield. Total Liverpool sudah 348 menit tidak mampu mencetak gol pada laga kandang di Anfield, termasuk saat bermain imbang tanpa gol melawan Manchester United.
Sang juara bertahan seperti tidak memiliki taji untuk mencetak gol ke gawang Brighton. Liverpool hanya mampu melakukan satu shot on target sepanjang laga saat dikalahkan Brighton.
Sky Sports mencatat dari 63,4 persen penguasaan bola dan 11 tembakan yang dilakukan Liverpool, hanya 1 yang mengancam gawang Brighton, empat tidak tepat sasaran dan 6 diblok pemain bertahan lawan.
Secara keseluruhan Klopp tidak melakukan perubahan susunan pemain yang signifikan. Hampir sama dengan susunan pemain saat mencetak 6 gol ketika mengalahkan Totteham dan West Ham.
Trio Thiago Alcantara, Georginio Wijnaldum, dan James Milner selalu menjadi starter. Sementara di lini depan Klopp melakukan sedikit perubahan.
![]() |
Setelah Sadio Mane cedera usai melawan Tottenham, Klopp memainkan Xherdan Shaqiri dan Mohamed Salah sebagai starter dalam dua laga terakhir, dengan Divock Origi dan Roberto Firmino bergantian menjadi starter dalam dua laga terakhir.
Susunan pemain lini tengah dan depan tersebut menunjukkan Liverpool seharusnya tetap memiliki lini serang yang tajam. Namun, apa yang terjadi dengan Liverpool?