ANALISIS

Menang Atas Man City, Harga Mati untuk Liverpool

Jun Mahares | CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2021 07:17 WIB
Kemenangan atas Manchester City jadi harga mati bagi Liverpool jika masih ingin menjaga asa juara Liga Inggris musim ini.
Man City punya skuad lebih dalam dari Liverpool. (AP/Dave Thompson)

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp tentu berharap Sadio Mane pulih dari cedera agar bisa diandalkan saat melawan City. Tak dimungkiri, Mane sudah menjadi ruh permainan menyerang Liverpool, laiknya Mo Salah.

Namun, Firmino dan Salah juga harus bersiap tampil tanpa Mane lagi. Jika Mane belum pulih, Firmino dan Salah tak boleh melempem karena The Citizens bukan lawan sembarangan.

Skuad arahan Pep Guardiola tengah berada di puncak performa usai meraup 13 kemenangan beruntun di semua ajang. Sebanyak sembilan di antaranya terjadi di Liga Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chelsea, Arsenal, dan Manchester United jadi dua tim kuat yang masuk daftar korban kebuasan Man City. Arsenal dan Man United dihajar di Carabao Cup, sementara Chelsea di Liga Inggris.

Yang menjadi catatan, tiga kemenangan tersebut diraih Man City di laga tandang. Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa Man City bukan tim yang hanya jago kandang.

Manchester City's Sergio Aguero celebrates after scoring his side's opening goal during the English Premier League soccer match between Sheffield United and Manchester City at Bramall Lane in Sheffield, England, Tuesday, Jan. 21, 2020. (AP Photo/Rui Vieira)Sergio Aguero sudah pulih dari Covid-19. (AP Photo/Rui Vieira)

Berbekal hasil impresif di tiga laga tandang tersebut, laga melawan Liverpool di Anfield sepertinya tak akan jadi masalah bagi City. Yang pasti, raihan tiga poin bisa membuat City berlari makin jauh dari kejaran para rival.

Situasi Man City saat ini berkebalikan dengan Liverpool. Sempat terseok-seok di awal musim, City melesat dan konsisten meraih kemenangan.

Kedalaman skuad yang dimiliki Pep Guardiola jadi keunggulan tersendiri. Selain minim diterpa cedera, Man City memang punya skuad komplet. Artinya, kualitas pemain utama dan pelapis tak jauh berbeda.

Di lini depan misalnya. City memiliki Raheem Sterling, Gabriel Jesus, Riyad Mahrez, dan Phil Foden, serta Ferran Torres. Belum lagi Sergio Aguero yang baru pulih dari Covid-19.

Keenam pemain tersebut punya kualitas yang tak jauh berbeda. Artinya, Guardiola tak pusing jika salah satu pemain di antaranya dibebat cedera.

Situasi berbeda dialami Liverpool musim ini. Cedera Sadio Mane praktis membuat lini serang mereka tumpul meski ada Firmino dan Salah. Diogo Jota yang sempat jadi alternatif serangan Liverpool juga terbekap cedera. Buktinya mereka kalah 0-1 dari Brighton.

Namun, sepak bola bukan seperti matematika yang hasil akhir bisa dipastikan. Selain kualitas tim, mental bermain dan keberuntungan di lapangan bisa jadi penentu hasil akhir.

Liverpool harus menemukan kembali mental juara musim lalu untuk bangkit dari keterpurukan. Kemenangan atas Man City jadi harga mati jika tak ingin melepas juara ke tangan para rival.

(sry)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER