Wasit Liga Inggris Mike Dean mendapat ancaman pembunuhan di media sosial karena fanatisme brutal di era digitalisasi dewasa ini.
Riuh di media sosial memang jadi hal yang tak terbantahkan di era modern saat ini. Semua orang dari belahan dunia bisa ikut terlibat merundung seseorang yang dianggap tak sependapat.
Mike Dean beserta keluarga kali ini jadi sasaran bully para suporter sepak bola Inggris yang terkenal dengan fanatik. Ia bahkan mendapat ancaman pembunuhan di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman pembunuhan diduga buntut dari keputusan kontroversial Mike Dean saat memimpin pertandingan Liga Inggris.
Diketahui, wasit 52 tahun itu memberi kartu merah untuk pemain West Ham Tomas Soucek kala bersua Fulham dan Jan Bednarek dalam laga Southampton melawan Manchester United.
Dua kartu merah tersebut akhirnya dibatalkan FA dalam proses banding. Dalam proses memberikan dua kartu merah tersebut, Mike Dean telah lebih dulu melihat insiden lewat monitor VAR di pinggir lapangan.
Keputusan tersebut memicu kekesalan suporter. Dean mendapat caci maki dan ancaman pembunuhan. Situasi ini membuat wasit kelahiran asal Merseyside itu frustrasi dan meminta cuti sejenak di akhir pekan.
Namun, hingga kini FA belum mengabulkan permintaan Dean dan namanya masih tercatat sebagai pengadil di laga Piala FA antara Leicester melawan Brighton & Hove Albion di pertengahan pekan ini.
Menurut data Transfermarkt, Mike Dean total telah memimpin 17 pertandingan di semua kompetisi sepak bola Inggris. 15 di antaranya di Premier League, dan sisanya di Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Empat kartu merah sudah dikeluarkan Mike Dean saat memimpin laga di Liga Inggris. Total enam kartu merah sudah dikeluarkan Mike Dean di Liga Inggris, empat di antaranya kartu merah langsung dua lainnya karena akumulasi kartu kuning.
Meski terkesan hanya sekadar ancaman di jagad maya, kepolisian Inggris menganggap hal ini sebagai kejahatan serius.
"Kami dapat menginformasikan petugas kepolisian sedang menyelidiki tuduhan komunikasi berbahaya yang dilaporkan pada Senin 8 Februari. Mereka yang menggunakan internet untuk menargetkan orang lain dan termasuk melakukan tindak pidana, akan diselidiki dan dibawa ke pengadilan," keterangan dari polisi Merseyside.
(jun)