Kamaru Usman merupakan salah satu bintang UFC yang kerap disebut punya gaya bertarung membosankan. Rekor Usman di UFC jadi bukti bagi para pendukung anggapan tersebut.
Dalam kariernya sebagai petarung profesional, Usman memiliki rekor 17 kemenangan dan hanya menelan satu kekalahan. Satu-satunya kekalahan Usman dideritanya pada laga kedua di ajang CFA saat ia kalah dari Jose Caceres.
Lihat juga:6 Duel Perebutan Gelar dalam 6 Pekan di UFC |
Sejak bergabung dan bertarung di bawah bendera UFC, Usman selalu menang dalam 11 pertarungan yang ia lakoni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabuk kelas welter pun melingkar di pinggangnya sejak ia menaklukkan Tyron Woodley pada 2019. Usman pun sudah sukses dua kali mempertahankan gelar yaitu ketika duel lawan Colby Covington dan Jorge Masvidal.
Meski punya rekor impresif di UFC, Usman tak selamanya dinaungi komentar-komentar positif. Banyak pula yang menganggap Usman sebagai petarung yang membosankan.
![]() |
Salah satu alasannya adalah Usman sembilan kemenangan lewat angka dari 11 kemenangan yang ia petik di UFC sejauh ini.
Usman punya teknik gulat yang hebat dan hal ini yang membuat ia bisa mendominasi pertarungan serta mendapatkan kemenangan angka lewat keputusan menang angka mutlak alias tiga juri yang ada selalu memenangkannya.
Meski dominan dalam ground fighting, Usman juga tak punya rekor kemenangan submission yang impresif. Ia hanya satu kali mengoleksi kemenangan submission.
Usman sempat memberi bukti bahwa ia tak selalu jadi petarung yang dianggap membosankan. Dalam duel perebutan gelar lawan Covington, Usman menang TKO di ronde kelima.
![]() |
Tetapi kemudian sejumlah penggemar UFC kembali memberi julukan petarung membosankan pada Usman dalam duel lawan Masvidal.
Laga Usman vs Masvidal disambut meriah karena Masvidal adalah salah satu petarung eksentrik di UFC. Namun dalam laga yang berlangsung, Masvidal tak berdaya dan terus ditekan oleh aksi gulat Usman.
Jurus injakan kaki Usman saat menekan Masvidal bahkan jadi bahan ledekan.
Usman sendiri punya jawaban terhadap ejekan-ejekan dan julukan membosankan yang mengarah padanya.
"Ada momen ketika orang-orang mulai membenci Floyd Mayweather karena dia sangat dominan. Defense Floyd sangat bagus dan dia sangat hebat dalam hal itu. Semua setuju akan hal itu. Kemudian semua orang mulai berkata,'Tidak, itu membosankan. Dia tidak bertarung'. Apakah orang-orang memang ingin perkelahian macam di bar?"
"Petarung mempertaruhkan risiko kehidupan di octagon. Apa arti berlatih setiap hari dan kemudian datang dengan tekad mendapat pukulan? Petarung berlatih agar pukulan lawan meleset, agar bisa mendominasi jalannya laga. Itulah tujuan latihan. Saya melakukannya lebih baik dari siapapun," ujar Usman, dikutip dari Sportskeeda.
(ptr/nva)