Hasil negatif melawan Everton tidak mengubah apapun dalam upaya Liverpool berburu gelar juara. Liverpool sudah kehilangan kesempatan itu usai dipecundangi Man City yang kini jadi tim paling favorit untuk meraih gelar musim ini.
Kegagalan meraih poin maksimal kontra Everton membuat jarak Liverpool dengan Man City yang berada di puncak bakal semakin jauh. Jika mampu menang atas Arsenal, Man City akan unggul 19 poin atas Liverpool yang sekarang berada di luar zona empat besar.
Lantas, apa yang tersisa buat Liverpool musim ini? Liverpool masih bermain di Liga Champions, satu-satunya kompetisi yang masih bisa mereka menangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah dkk. berpeluang melangkah lebih jauh karena bisa mengalahkan RB Leipzig 2-0 pada leg pertama babak 16 besar. Hasil yang membuat langkah mereka lebih ringan menatap pertandingan di leg kedua.
Namun, langkah meyakinkan di Liga Champions itu tak menular ke kompetisi pentas domestik. Liverpool bukan hanya sudah kehilangan kesempatan mempertahankan gelar tetapi juga kemungkinan besar gagal lolos ke Liga Champions pada musim depan.
![]() |
Liverpool belakangan tidak bermain layaknya tim besar. Liverpool terlalu mudah dibaca, terlalu mudah dimatikan, dan terlalu mudah dikalahkan lawan.
Satu hal krusial yang juga membuat Liverpool goyah yakni terpaan cedera pemain. Satu per satu pemain bergantian masuk ruang rehabilitasi yang mengganggu kestabilan tim.
Maka itu wajar jika posisi mereka di klasemen terus melorot. Dari posisi sebagai puncak klasemen pada Desember 2020, Liverpool kini kesulitan hanya untuk sekadar menempati posisi empat besar.
Liverpool saat ini menempati peringkat keenam. Sang juara bertahan berada di bawah Man City, Manchester United, Leicester, Chelsea, dan tim kejutan West Ham United.
Posisi Liverpool saat ini juga rawan tergusur oleh Everton. Tim yang bermarkas di Goodison Park memiliki jumlah poin yang sama dengan Liverpool dan hanya kalah selisih gol.
Dengan kondisi sekarang, jalan menuju Liga Europa untuk Liverpool rasanya lebih lapang ketimbang tampil di Liga Champions. Liverpool hanya terpaut satu anak tangga di bawah West Ham yang menempati posisi kelima atau batas akhir tiket Liga Europa.
Jalan ke Liga Europa semakin intens menggoda Liverpool karena performa mereka yang terus anjlok di Liga Inggris. Alih-alih ingin mempertahankan gelar Liga Inggris, Liverpool justru kepayahan untuk sekadar bersaing masuk posisi empat besar.
Oleh karena itu, jangan heran jika Liverpool bukan tampil di Liga Champions musim depan. Bisa merebut tiket ke Liga Europa saja sudah menjadi prestasi buat tim kota pelabuhan melihat krisis yang kini sedang mereka alami.
(har)