Liverpool, Liga Europa Menunggumu
Liverpool semakin sulit finis di empat besar. Jika mengacu situasi terkini, Liga Europa justru terasa lebih cocok buat sang juara bertahan Liga Inggris.
Pandangan itu mengacu hasil terbaru yang diraih Liverpool di Liga Inggris. The Reds yang dulu perkasa kembali tumbang saat bermain di Stadion Anfield.
Kali ini Liverpool tak berdaya menghadapi rival sekota, Everton. Liverpool secara mengejutkan takluk 0-2 di kandang mereka sendiri.
Liverpool layak kalah jika melihat jalannya laga sepanjang 90 menit. Para pemain Liverpool seperti tidak dalam mental yang tepat menghadapi laga derby kali ini.
Mohamed Salah dan kawan-kawan bermain tanpa gairah di babak pertama. Tuan rumah kalah agresif dan kalah ngotot dari tim tamu yang terakhir kali menang di Anfield tahun 1999 silam.
Bahkan, gawang Alisson Becker sudah bisa dibobol Everton saat laga baru berjalan tiga menit. Umpan terukur James Rodriguez dituntaskan Richarlison untuk menggetarkan gawang Alisson.
Kebobolan gol cepat tidak cukup untuk memantik semangat para pemain Liverpool. Mereka tampil datar dibumbui cedera kapten tim, Jordan Henderson di pertengahan babak pertama.
Liverpool juga miskin kreasi serangan lini depan. Trio Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah minim memberikan ancaman ke pertahanan Everton.
Penampilan Liverpool sebenarnya membaik di babak kedua. Mereka bermain lebih agresif dan terus menekan pertahanan Everton yang dikomandoi Michael Keane.
Namun, penyelesaian akhir yang mengecewakan ditambah performa apik pemain belakang dan kiper Everton, membuat Liverpool habis akal. Jelang akhir laga, luka Liverpool kian perih usai Glyfi Sigurdsson membobol gawang Alisson melalui tendangan penalti.
Kekalahan itu menambah deretan hasil buruk Liverpool di Anfield yang sebelumnya dikenal angker buat tim-tim lawan. Tim pengoleksi 19 gelar Liga Inggris itu kini merasakan empat kekalahan beruntun di kandang.
Di luar kekalahan 1-4 dari Man City, tiga hasil buruk Liverpool lainnya jelas sulit diterima. Anak asuh Klopp takluk dari Burnley, Brighton & Hove Albion, dan kini Everton yang secara kualitas di atas kertas berada di bawah Liverpool.
Kekalahan dari Everton ini juga seperti mengembalikan Liverpool di masa sebelum kedatangan Klopp. Sebelum meraih gelar Liga Champions dan Liga Inggris dalam dua musim terakhir, The Reds lebih akrab dengan sebutan tim yang angin-anginan.
Kadang bisa tampil sangat bagus tetapi tak jarang pula tampil sangat mengecewakan sehingga membuat fan fanatik lebih sering menepuk dada.