Di sisi lain, Man Utd tengah inkonsisten lagi. Mereka seperti kepayahan dalam persaingan menuju juara.
Setan Merah bahkan dalam delapan laga Liga Inggris terakhir cuma menang dua kali dan sekali kalah. Lima laga lainnya berakhir seri.
Sekali kalah dan lima seri itu jelas saja membuat gap poin dengan Man City makin lebar. Kini mereka tertinggal 14 angka di belakang Man City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu faktor menurunnya performa Harry Maguire cs itu karena taktik Ole Gunnar Solskjaer yang mulai usang. Penerapan taktik Solskjaer belakangan mulai bisa diantisipasi tim-tim lawan.
![]() |
Sebabnya, Solskjaer tak mengubah pendekatan taktiknya seperti yang dilakukan Pep. Pakem 4-2-3-1 selama ini terlalu kaku dan monoton.
Selama ini Solskjaer selalu mengandalkan serangan balik saat mendapat kesempatan. Dalam prosesnya, upaya serangan balik itu bisa diantisipasi jika mematikan pergerakan Marcus Rashford atau Mason Greenwood yang punya kecepatan.
Musuh juga bisa mematikan Bruno Fernandes yang selama ini menjadi pengalir bola ke depan.
Ketidakmampuan Solskjaer dalam mengembangkan fleksibilitas taktik itu jelas berdampak minor pada hasil-hasil yang didapat.
Parahnya lagi, ruang ganti Man Utd kini diterpa isu perpecahan. Kapten Maguire dilaporkan bersitegang dengan Rashford di laga terakhir mereka.
Saat ditahan imbang Crystal Palace, Kamis (4/3) dini hari WIB, keduanya terlibat cekcok mulut. Rashford tak terima disemprot Maguire.
Maguire kedapatan melontarkan umpatan karena Rashford yang tetap menyundul bola dalam posisi offside saat Man Utd tengah berupaya mencitpakan peluang.
Jelas cekcok kedua pemain inti Man Utd itu mengganggu keharmonisan tim jelang lawan Man City. Perdebatan itu juga menjadi gambaran bagaimana Man Udt frustasi untuk mencari kemenangan demi memangkas gap poin dengan Man City.
Di tengah situasi ini, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sulit bagi Man Utd menjadi batu sandungan buat Man City. Bahkan bukan tak mungkin, Man Utd jadi korban The Citizens yang ke-22.
(osc/har)