Percasi: Tak Mudah Buat Dewa Kipas Dapat Gelar di Catur

CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 19:53 WIB
Kabid Binpres PB Percasi, Kristianus Liem, menjelaskan syarat ketat mendapatkan Elo rating serta gelar dalam permainan catur hingga persoalan Dewa Kipas.
Ilustrasi catur. (Nachrichten_muc/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Kristianus Liem, menyebut Dewa Kipas atau Dadang Subur tidak pernah tercatat memiliki Elo rating secara resmi.

Sistem peringkat Elo rating adalah suatu metode untuk menghitung tingkat keterampilan relatif pemain pada permainan antara dua pemain catur. Sistem ini juga digunakan sebagai sistem peringkat untuk permainan multi-pemain (multi-player) pada beberapa jenis permainan komputer.

Menurut Kristianus, tidak sembarang orang bisa mendapat Elo rating terlebih gelar karena ada proses panjang mendapatkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang sulit dan tidak bisa instan untuk bisa dapat Elo rating, apalagi gelar di catur. Deddy [Corbuzier] bilang dia [Dewa Kipas] pecatur kuat itu keliru. Syarat buat pecatur kuat tidak gampang. Banyak syarat dan ketentuan ditambah kualitas turnamen yang harus bermutu dengan lawan yang diakui. Harus juga ada wasit bersertifikat internasional yang jadi saksi yang bertanggung jawab kalau ada kecurangan-kecurangan," terang Kristianus.

Kristianus menegaskan terdapat perbedaan Elo rating atau peringkat dalam catur online. Sekalipun Dadang Subur alias Dewa Kipas punya Elo rating 2300 di Chess.com, namun poin itu tidak tercatat di FIDE atau Federasi Catur Internasional dan tidak lantas membuatnya mendapat gelar.

"Sebetulnya kalau poin yang dikeluarkan FIDE hanya di event penting, yang benar, yang ada wasitnya yang bergelar internasional dan bersertifikat. Kalau catur online, menang kalah dapat Elo. Asal main saja dapat ranking otomatis. Kalau menang dapat berapa poin, kalah dipotong poin berapa, tapi tidak ada wasit jadi ratingnya tidak bernilai," jelas Kristianus kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/3).

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Lebih lanjut Kristianus menjelaskan seorang pecatur yang mau ikut turnamen internasional harus memiliki FIDE ID atau nomor registrasi di FIDE. Hanya federasi catur nasional yang merupakan anggota FIDE yang bisa mendaftarkan pecatur tersebut.

Ketika pertama mendapatkan Elo rating, seorang pecatur harus membayar biaya registrasi ke FIDE melalui federasi catur nasional di mana atlet tersebut berada.

Semakin tinggi Elo rating seorang pecatur bisa membawanya mendapatkan gelar karena Elo rating di FIDE menggambarkan kekuatan atlet yang sebenarnya.

Seorang pecatur bisa mendapatkan gelar FIDE Master jika minimal memiliki Elo rating 2.300. Sedangkan untuk mendapatkan gelar Internasional Master, Elo ratingnya minimal 2.400 dan 2.500 untuk gelar Grandmaster.

"Dewa Kipas ini tidak pernah main di turnamen resmi internasional yang diakui FIDE. Karena kalau mau ikut harus lewat kami, Percasi, dan kami tidak pernah mendaftarkan atas nama itu," tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

Kristianus menjelaskan untuk mendapat poin Elo rating seorang atlet tak bisa sembarang tampil, karena tidak semua turnamen di bawah FIDE bisa mendapat poin. Untuk mendapat poin, pecatur dituntut lebih sering menang. Jika sering kalah dan poinnya rendah maka dianggap belum layak mendapat rating.

"Khusus International Master [IM] dan Grandmaster [GM] harus mencapai tiga kali Norma, yaitu Norma IM dan Norma GM. Norma ini suatu ketentuan jumlah poin yang harus dicapai pemain dalam suatu turnamen minimal 9 babak."

"[Untuk Norma IM] Lawan-lawannya juga minimal ada tiga IM, tujuh di antaranya harus memiliki rating tertentu sesuai kategori turnamen, dan pemainnya juga minimal berasal dari tiga negara. Untuk Norma GM, syaratnya seterusnya, harus minimal ada 3 GM, dan seterusnya," ungkapnya.

Rating yang mendapatkan gelar dijelaskan Kristianus juga harus turnamen catur standar atau klasik yang minimal satu babak di turnamen berlangsung selama 90 menit dengan setiap langkah minimal 30 detik.

Di sisi lain, seorang pecatur juga dibatasi hanya boleh main dua babak dalam satu hari. Jika lebih, maka ratingnya tidak akan dihitung karena dianggap dapat mengurangi mutu sesuai dengan aturan-aturan ketat yang disebutkan dengan jelas oleh FIDE.

Kristianus sendiri mengaku pernah bermain di Chess.com. Namun, karena namanya di FIDE tercatat sebagai pengurus Percasi, sehingga ia tidak membutuhkan rating seperti layaknya atlet.

"Posisi saya sama seperti Dewa Kipas yang cuma main iseng-iseng saja bukan seperti atlet catur yang memang membutuhkan Elo Rating itu," tutupnya.

(nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER