Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman menyebut kondisi mental pemain down usai Indonesia dipaksa mundur dari All England.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/3), Agung mengakui bahwa kondisi kesehatan pemain Indonesia bagus. Namun dari segi mental, insiden ini merupakan pukulan telak.
"Kondisinya bagus tidak ada masalah [dari segi fisik], tapi mental breakdown dong, secara diperlakukan seperti itu. Itu aturan negara setempat. Yang kita ingin adalah transparansi," ucap Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung pun berusaha menguatkan mental pemain yang juga masih harus menjalani isolasi 10 hari terhitung dari 13 Maret hingga 23 Maret mendatang.
![]() |
"Saya minta teman-teman tetap tegar di sana. Jangan sedikit kendor saat masa diisolasi mandiri atau karantina. Saya akan menyapa mereka mengenai masalah ini nanti malam," tutur Agung.
Tiga wakil Indonesia sudah sempat bertanding di babak pertama All England yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonatan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Ketiganya memenangkan laga tersebut dan berhak lolos ke babak kedua.
Namun tak lama usai Ahsan/Hendra menang, datang pemberitahuan lewat email dari NHS bahwa skuad Indonesia harus melakukan isolasi. Tercatat 20 dari 24 anggota rombongan Indonesia mendapatkan email tersebut.
Skuad Indonesia harus melakukan isolasi berdasarkan tracing NHS. Indonesia dinyatakan berada dalam pesawat yang sama dengan penumpang yang positif covid-19 dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham.