Percasi Sebut Dewa Kipas Cari Alasan Usai Kalah dari Irene

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 13:17 WIB
Kabid Binpres PB Percasi, Kristianus Liem, menyebut Dewa Kipas berusaha mencari alasan usai kalah dari WGM Irene Sukandar.
Dewa Kipas ketika berhadapan dengan Irene Kharisma Sukandar. (Tangkapan Layar Youtube Deddy Corbuzier)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Kristianus Liem, menyebut Dewa Kipas alias Dadang Subur berusaha mencari alasan usai kalah dari Women Grand Master Irene Kharisma Sukandar, Senin (22/3).

Dalam pertandingan yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Dadang Subur dan Irene Sukandar diminta untuk main catur dalam empat babak yang masing-masing babak dibatasi waktu 10 menit. Pertandingan resmi dihentikan sebelum babak keempat lantaran Irene memenangi tiga babak awal.

Usai pertandingan, Dadang Subur alias Dewa Kipas menyebut tak menyangka jika akan bermain catur cepat 10 menit dalam empat babak. Ia justru berharap bisa main catur dalam satu babak dengan waktu yang panjang bersama Irene. Menurut Dewa Kipas, pertandingan 10 menit di game catur online berbeda dengan situasi pertandingan nyata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia membalikkan lagi sesuatu yang faktanya waktu dia mengalahkan Gothamcess itu di catur 10 menit. Sistem ini dibikin supaya jadi pilihan terbaik buat dia. Dari data itu kan mulai 22 Februari sampai Maret akurasi langkahnya di atas 90 persen saat dia main catur cepat 10 menit."

"Kalau pakai alasan lagi, itu kan mau membohongi publik lagi. Mana bisa, data-data ada kok," kata Kristianus kepada CNNIndonesia.com, Selasa (23/3).

[Gambas:Video CNN]

Buat Kristianus, pertandingan Dewa Kipas dan Irene Sukandar sesusai dengan harapan Percasi yang pernah diungkapkan ketika polemik soal Dewa Kipas muncul.

Hasil yang diperoleh pun dianggap sudah dapat memaparkan secara jelas siapa dan bagaimana sosok Dewa Kipas tersebut.

"Waktu dia [Dewa Kipas] menekan tombol waktunya lebih dulu ketimbang membenarkan buah catur saja itu sudah salah. Standar resmi dan etika catur cepat itu waktu pikir pendek, jadi benerin buah catur mesti pakai waktu sendiri. Itu juga masuk sportivitas. Tergolong curang juga, harusnya wasit menegur itu tidak boleh. Kalau masih mau beralasan lagi, publik juga menyaksikan itu," ujarnya.

Banner Live Streaming MotoGP 2021


Setelah pertemuan Dewa Kipas dan Irene Sukandar, Percasi berharap kontroversi yang selama ini ramai di publik bisa selesai karena sudah ada pembuktian.

Sebagai pecatur berstatus WGM, Irene juga disebut Kristianus sudah sangat baik dalam memainkan peran. Ia mampu menunjukkan permainan serius dengan mengantisipasi dengan tepat, pas serta tidak terburu-buru dan tidak mengambil risiko.

"Irene tidak gerabak-gerubuk, dia tidak mau ambil risiko. Bukan hanya soal uang hadiah yang didapat, tapi ada gengsi sebagai seorang atlet nasional dengan status gelar WGM di Irene saat melawan Dewa Kipas dan harusnya Dewa Kipas juga mengakui dengan jantan kekalahannya. Sportivitas dijunjung dengan tinggi."

"Kalau mau menantang lagi silakan. Kalau Deddy mau buat lagi dengan waktu pikir lebih lama, ya pemain kita mau-mau saja. Pemain kita juga rindu main catur offline setelah setahun lebih. Kemarin itu sesuatu positif, ada pertandingan offline, live ada wasit, jadi sesuatu yang positif buat atlet pelatnas," ungkap Kristianus.

(ttf/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER