Lima pelari Indonesia bertolak ke Jepang, Selasa (6/4), untuk mengikuti Kejuaraan Atletik Estafet Yoshioka Takayoshi Memorial di Jepang mulai 10 April mendatang. Tim Indonesia menargetkan untuk memecahkan rekor 22 tahun lalu.
Lima pelari Indonesia yaitu Emilia Nova, Alvin Tehupeiory, Jeany Nuraini, Tiyas Murtiningsih, dan Erna Nuryanti bertolak ke Jepang, Selasa (6/4).
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Pandjaitan menjanjikan bonus jika tim Indonesia bisa memecahkan rekor lari 100 meter milik pelari Indonesia, Irene Joseph 11,57 detik yang diraih di SEA Games 1999 Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 1999 atau 22 tahun lalu, belum ada satupun pelari Indonesia yang mampu memecahkan rekor tersebut.
"Kalau ada yang bisa memecahkan rekor 100 meter, Irene Joseph, akan saya kasih hadiah. Itu saja yang mau saya katakan. Ini saya tambahin uang saku kalian," ucap Luhut dilansir dari Tim Media PASI, Selasa (6/4).
Kelima pelari akan didampingi satu pelatih, Erwin Maspaetela saat tampil di Jepang. Tim Indonesia akan bertolak ke Negeri Sakura itu pada hari ini, Selasa (6/4).
Undangan pertandingan atletik ini tentunya akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Turnamen ini bisa terlaksana berkat hubungan kerjasama yang terbina dengan baik antara PB PASI dan Pemerintahan Jepang.
Ini kali pertama atlet atletik Indonesia tampil di kejuaraan internasional setelah kurang lebih setahun lamanya turnamen atletik vakum akibat pandemi Covid-19.
Sebelum bertolak ke Izumo-Jepang Luhut Binsar Pandjaitan memberikan semangat dan berpesan pada para atlet yang akan bertanding agar selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan di manapun mereka berada. Para atlet dan pelatih selanjutnya akan melakukan vaksinasi covid-19.
Luhut juga berpesan agar tim estafet bisa menjaga kekompakan dan fokus dalam pertandingan nanti.
"Dalam tim estafet harus ada saling pengertian antar pelari supaya pengoperan tongkat berjalan mulus," kata Luhut.
Selain itu, Luhut juga mengaku saat ini ia lebih tertarik untuk menonton perlombaan atletik. Hal itu lantaran ia melihat para atlet berlatih keras sejauh ini.
"Gara-gara kalian, saya sekarang senang menonton lomba estafet. Ternyata tim sekuat Amerika bisa kena diskualifikasi karena mengoper tongkat di luar zona," ujarnya.
(rhr)