Agen Witan Sulaeman, Dusan Bogdanovic, memastikan kliennya tak terlibat dalam pengaturan skor di Liga Serbia yang diduga melibatkan Radnik Surdulica.
"Bukan terindikasi terlibat, tapi Witan jelas tidak terlibat (dalam pengaturan skor). Dia bermain sangat baik dan seperti biasa memberikan yang terbaik," ucap Bogdanovic kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/4).
"Sebenarnya ini bukan wilayah saya untuk berkomentar tentang itu benar atau tidak, tetapi saya peduli dengan masa depan klien saya," tambah Bogdanovic.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, karena kasus ini sudah jadi pembicaraan dunia, di mana konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) yang menjadi inisiatornya, Bogdanovic akan mengawal. Ia ingin memastikan Witan tak dikait-kaitkan.
"Kami akan terus mengikuti apa yang akan terjadi dan bergantung pada hal itu kami akan menjelajahi langkah selanjutnya dengan pasti," ucap Bogdanovic.
"Saya sudah berbicara dengan Witan dan dia tidak tahu apa-apa tentang itu (pengaturan skor). Kami akan melihat selama periode berikutnya dan memutuskan apakah kami akan pindah ke klub lain," ia menambahkan.
Munculnya kasus pengaturan skor ini membuat Bogdanovic kian yakin bahwa Witan harus pindah klub pada akhir musim ini. Mengenai hal tersebut, Bogdanovic akan mencarikan kemungkinan terbaik.
"Jangan khawatir, kami akan melihat apa yang akan terjadi di masa depan dan kami siap dengan solusi (klub baru). Untuk saat ini Witan sedang berkonsentrasi untuk pertandingan berikutnya untuk memberikan yang terbaik dan membantu tim menang," katanya.
Dugaan pengaturan skor dalam Liga Serbia pertama kali diembuskan Sportklub.rs pada 11 April 2021. Dalam pemberitaannya, Sportklub mendapat bocoran dari UEFA akan adanya dua klub yang terlibat.
Berawal dari sini pemberitaan berkembang. Laman yang sama bahkan sempat menurunkan artikel yang menyebut 20 hingga 30 klub Liga Serbia terlibat kecurangan. Namun, tidak dirinci seperti apa kecurangannya.
Dilansir dari Firstpost pada Jumat (16/5), dua klub yang dipastikan terlibat dalam pengaturan skor (judi) adalah GFK Jagodina dan Borac 1926. Kedua klub ini tampil dalam kompetisi kasta kedua Serbia.
Jagodina melakukan aksinya saat kalah 0-3 dari Trajal, sedangkan Borac kalah 0-1 dari Zeleznicar. Federasi sepak bola Serbia (FSS), telah mendenda keduanya 61 ribu euro dan mendapat pengurangan poin.
(abd/jun)