Menpora: Jangan Main Kasar di Persija vs Persib

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap duel Persija Jakarta vs Persib Bandung di final Piala Menpora dipenuhi adu teknik dan bukan permainan kasar.

Menpora berharap Persija dan Persib bisa memenuhi antusiasme dan harapan para pendukung dan penggemar sepak bola untuk menyaksikan laga yang menarik.

"Kedua tim harus menyuguhkan tontonan yang menghibur para penonton yang sudah rela menonton dari rumah saja dengan permainan yang mengandalkan teknik tinggi. Bukan permainan yang keras cenderung kasar," ujar Menpora kepada CNNIndonesia.com.

Menpora lalu mengingatkan para suporter untuk tetap memegang komitmen menonton pertandingan dari rumah seperti halnya yang telah dilakukan di sepanjang gelaran Piala Menpora.

"Khusus untuk suporter Persija dan Persib, dukunglah tim kebanggan anda dengan tertib. Menonton di rumah saja. Sekarang ini situasi masih pandemi, maka kepatuhan Anda semua akan berkontribusi untuk keberlangsungan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 ke depan," kata Menpora.

Dihubungi tepisah, Ketua Organizing Committee (OC) Piala Menpora, Akhmad Hadian Lukita mengaku telah melakukan antisipasi bersama pihak kepolisian terkait kemungkinan terjadinya pergerakan massa suporter kedua tim yang lolos ke final di titik-titik tertentu.

Koordinasi sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelum Piala Menpora 2021 resmi digelar 21 Maret lalu.

"Pandangan saya pribadi, kenapa saya waktu itu koordinasi ke Polda Metro dan Polda Jabar supaya memastikan semua siap mengantisipasi akibat yang terjadi karena ada bola. Mereka punya cara standar buat antisipasi itu. Saya yakin mereka siap," terang Hadian Lukita.

Di sisi lain, Hadian Lukita yang juga Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB) mengatakan telah mendapatkan laporan dari Divisi Supporter PSSI, Budiman Dalimunthe yang menyebut semua suporter siap dan sepakat mendukung kelancaran Piala Menpora.

"Mereka siap komitmen di Piala Menpora supaya ujung-ujungnya Liga 1 ini yang mereka harapkan bisa digelar. Kami juga akan terus memberikan imbauan-imbauan karena setiap daerah memiliki peraturan masing-masing soal penanganan Covid-19 dan ada sanksinya juga," ungkapnya.