Eko Yuli Irawan Harus "Berantem" untuk Emas Olimpiade 2020

CNN Indonesia
Kamis, 22 Apr 2021 18:40 WIB
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan diminta "berantem" demi bisa meraih medali emas Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Eko Yuli Irawan harus berjuang ekstra demi meraih emas Olimpiade 2020 Tokyo. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan diminta "berantem" dan mati-matian untuk mendapat berat badan ideal demi bisa meraih medali emas Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Atlet yang akan tampil dalam kategori 61 kilogram ini sedang menjalani persiapan di Senayan, Jakarta, setelah keluar dari pelatihan nasional (Pelatnas) PB PABSI. Eko latihan secara mandiri dengan dibantu sejumlah pihak.

Salah satu sosok yang membantu Eko adalah Alamsyah. Mantan manajer timnas angkat besi Indonesia ini secara sukarela bersama rekan-rekannya membantu Eko. Dasarnya cuma satu, mewujudkan ambisi Eko meraih medali emas Olimpiade Tokyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya, di hati kecil ingin Eko dapat emas. Karena sekarang saya lihat secara teknis itu Eko sudah oke. Tinggal Eko berantem di berat badan. Jadi, sekarang apa yang dibutuhkan Eko kami sediakan. Kami upayakan agar dia dapat emas," kata Alamsyah kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/4).

Saat ini, kata Alamsyah, berat Eko adalah 65 kilogram. Itu sudah turun dua kilo dibanding dua pekan sebelumnya. Saat bertanding di Tokyo pada Juli mendatang, berat badan Eko harus bertahan di angka 61 kilogram.

Karenanya peraih medali perak Olimpiade 2016 ini harus berjuang keras. Untuk membuat berat badan Eko turun dengan ideal, dalam artian tak mempengaruhi massa otot dan kebugarannya, diet dilakukan. Bukan sembarang diet, tetapi dipantau secara saksama oleh ahli nutrisi.

"Kalau menurut saya sekarang latihannya (Eko Yuli) on fire, karena dia hati senang, tidur nyaman, dan makan bagus. Makannya itu diet ya, tidak makan di restoran. Bukan makan di mal. Makannya itu dihitung karbonnya, dihitung proteinnya, dikasih dagingnya berapa," kata Alamsyah.

"Kami memang minta satu nutrisionis mendampingi Eko. Jadi, Eko dimonitor tiap minggu. Kali ini ingin Eko pakai dua arah. Dari sisi teknik dan nutrisi. Teknis itu diserahkan ke Lukman (pelatih), nah nutrisinya kami yang pantau. Sekarang berat badannya telah turun dari 67, di level 65. Minggu depan akan semakin ketat," ia menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

Mengenai perseteruan Eko Yuli dengan PB PABSI, Alamsyah tak ingin terlibat terlalu dalam. Baginya, yang terpenting Eko sebagai atlet potensial meraih medali emas Olimpiade mendapat dukungan dengan baik.

Alamsyah menegaskan, jika nantinya PB PABSI, KOI, atau Kemenpora mengambil alih pemusatan latihan Eko, tak jadi soal. Menurutnya, yang terpenting Eko tetap ditangani Lukman seperti diinginkan sang atlet dan mendapat dukungan nutrisi yang baik.

"Alhamdulillah sekarang Eko sudah dapat tempat latihan, dapat juga nutrisi yang bagus, sama tinggal di Century. Itu yang bayar cuma Century, yang lain dibantu, disponsori. Yang sponsori itu teman. Istilahnya membantu. Ada beberapa teman bantu nutrisi, ada yang bantu sepatu. Ini keroyokan, ramai-ramai," ujarnya.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Soal komunikasi Eko dengan pemerintah, termasuk KOI, pun berjalan lancar. Perselisihan Eko dengan PB PABSI diharapkan segera rampung. Satu yang pasti, Alamsyah tak ingin program pelatihan Eko terhambat, karena Olimpiade tinggal tiga bulan lagi.

"Sudah bagus komunikasi dengan pemerintah, tapi kalau menunggu tidak jalan-jalan ini. Kami sendiri berinisiatif mengambil risiko. Tapi, saya tidak mau ini jadi masalah yang malah nantinya bikin rumit. Untuk pelatih Lukman akan datang pada 2 Mei," Alamsyah memungkasi.

Eko sempat terlibat perselisihan dengan PB PABBSI. Eko menginginkan dilatih oleh Lukman namun permintaan itu tak disetujui oleh PABBSI. Eko sempat keluar dari pelatnas sehingga membuat Kemenpora dan NOC Indonesia turun tangan mengatasi masalah ini.

(abd/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER