Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menilai konyol jika Los Blancos sampai dilarang tampil di Liga Champions musim depan karena terlibat di European Super League.
Isu Madrid akan dihukum UEFA dengan dicoret dari Liga Champions lantaran klub ibu kota Spanyol itu menjadi pendiri European Super League.
Bahkan, ketika sejumlah klub lain mundur, Madrid jadi salah satu yang masih bertahan di liga yang dianggap memisahkan diri dari UEFA itu bersama Barcelona dan Juventus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jelang Madrid vs Chelsea di leg pertama babak semifinal Liga Champions di Stadion Alfredo Di Stefano, Rabu (28/4) dini hari WIB, dengan kesal Zidane menilai ancaman itu tidak masuk akal.
"Tidak masuk akal jika berpikiran kami tidak tampil di Liga Champions [musim depan]," ujar Zidane dikutip dari Marca.
Meski demikian, pelatih asal Prancis itu enggan membahas lebih jauh soal rumor hukuman UEFA dan isu European Super League. Menurut Zidane, pihaknya memilih konsentrasi pada leg pertama semifinal Liga Champions melawan Chelsea.
"Ada banyak pembicaraan dari luar. Akan ada banyak pembicaraan, tapi karena kami tidak mengendalikan itu, saya hanya fokus pada pertandingan," ucap Zidane.
Zidane juga menggarisbawahi, bahwa Madrid memiliki nilai tersendiri di Liga Champions. Bagi Zidane, banyak pihak yang menginginkan Madrid tampil di Liga Champions musim depan.
![]() |
"Tapi pendapat saya adalah kami semua ingin melihat Madrid di Liga Champions," kata pelatih 48 tahun itu.
Baru-baru ini Presiden UEFA Aleksander Ceferin terus berbicara soal risiko yang harus dihadapi klub-klub yang mendirikan European Super League.
Menurut Ceferin, keputusan dari UEFA bisa berbeda kepada 12 klub pendiri tersebut. Madrid diisyaratkan bisa mendapatkan sanksi yang lebih berat lantaran masih bertahan di European Super League sampai dengan saat ini.
(sry/jun)