Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX/2020 akan menggunakan drone militer untuk memastikan keamanan dan menjaga protokol kesehatan Covid-19 saat PON 2020 Papua berlangsung Oktober 2021 mendatang.
Ketua II PB PON, Roi Letlora menekankan jika selama gelaran PON 2020 akan dilengkapi dengan teknologi canggih berupa drone khusus yang sebenarnya merupakan peralatan militer yang diminta untuk membantu pengamanan gelaran PON Papua.
Roi mengatakan kapasitas drone tersebut bisa mendeteksi kerumunan sejauh 3km dari atas. Bahkan ketajaman kameranya bisa mendeteksi wajah, termasuk orang yang dicari atau masuk dalam daftar hitam sesuai data tim keamanan sehingga bisa terdeteksi dengan mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Drone ini akan mengamankan area di tiga kluster PON. Bentuknya seperti pesawat jadi cover areanya sangat luas. Dari Sumber Daya Manusia (SDM) kami juga rekrut anak-anak muda Papua untuk pengamanan. Jadi konsepnya lebih ke persuasif yang kami gunakan," kata Roi dalam konferensi pers PB PON di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (29/4).
Sementara itu, Sekretaris Umum PB PON XX Papua, Elia I. Loupatty memastikan bakal ada BKO (Bawah Kendali Operasi) pergeseran pasukan dari luar Papua untuk pengamanan. Ia juga meminta kepada seluruh peserta dan tamu yang bakal hadir di Papua saat PON untuk tidak perlu bimbang dan ragu soal keamanan.
Diketahui, keamanan menjadi isu besar jelang PON Papua 2020 setelah terjadinya konflik bersenjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan aparat TNI-Polri di Bumi Cendrawasih belum lama ini.
Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha meninggal dunia usai terlibat baku tembak dengan KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).
"Sejak kedatangan pengamanan sudah berlangsung. Teman-teman tidak perlu bimbang ragu peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu itu jauh dari lokasi PON," kata Elia.
"Gubernur Lucas Enembe bilang, siapa bilang Papua tidak aman, Papua aman. Pangdam dan Kapolda sudah mempertaruhkan jabatan untuk PON. Kalau bintang dua sudah turun tangan, apalagi yang perlu diragukan," ujar Elia menambahkan.
(ttf/ttf/rhr)