Pemain Timnas Indonesia yang sedang membela klub Korea Selatan Ansan Greeners, Asnawi Mangkualam, memilih menyepi dalam menyambut lebaran dan salat Idulfitri tahun ini.
Demi menjaga kondisi dan terhindar dari paparan virus corona, Asnawi akan salat dan berlebaran di kamar. Hal tersebut diungkapkan Asnawi dalam bincang-bincang dengan jurnalis Indonesia secara daring, Selasa (4/5).
"Ini bukan yang pertama [lebaran di luar Makassar]. Memang sedih, tapi saya sudah atur hal dengan baik sebelum ke sini [ke Korea Selatan]. Paling saat lebaran nanti teleponan dan ngobrol sama keluarga," kata Asnawi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari klub tidak masalah sebenarnya saya salat Idulfitri di luar, cuma untuk sementara enggak berani kumpul dengan teman-teman dari Indonesia. Takutnya kenapa-kenapa dan kena karantina. Boleh sebenarmya, cuma risikonya kita tanggung sendiri," ujar pemain berusia 21 tahun ini.
Sebagai pemain yang sudah membela Timnas sejak usia 15 tahun, Asnawi beberapa kali tak bisa berlebaran dengan keluarga. Asnawi pun mengingat betul pesan ayahnya, Bahar Muharram, untuk tak cengeng selama di perantauan.
Pemain yang bertransformasi dari sosok gelandang ke wing back hingga winger ini mengisahkan, sudah mempersiapkan dengan baik mentalnya sebelum pergi ke Korea. Beruntung, perkembangan teknologi bisa mendekatkan yang jauh.
"Yang utama itu mental aku, karena ini pertama kali bermain di Korea. Bermain di luar negeri itu harus menjaga mentalnya. Penyakit utama perantau itu kan home sick atau kangen keluarga. Jadi, saya mempersiapkan itu semua," katanya.
"Saya setiap hari juga menelepon keluarga. Nanti saat lebaran saya akan mengisi kegiatan dengan video call dengan keluarga. Selain itu ya nonton film di kamar," ucap Asnawi.
Walau lebaran punya nilai khusus bagi umat Islam, Asnawi akan berupaya menjalankan kegiatan sebagaimana mestinya. Seperti hari-harinya selama bulan puasa. Saat tak ada latihan ia akan belajar dan mengisi kesibukan di kamar.
Salah satu kegiatan belajar yang dilakukan mantan pemain PSM Makassar ini adalah bahasa Korea Selatan. Ini dilakukan Asnawi karena ia yakin kariernya di Negeri Ginseng tersebut tak akan berjalan singkat.
Asnawi ingin kariernya di Korea Selatan berlangsung panjang. Jika musim ini tampil di K League 2, musim depan ia berharap dipinang klub K League 1.
"Butuh kerja keras [untuk Ansan Greeners agar promosi] karena semua tim sama kualitasnya. Jadi, setiap pertandingan harus fight. Kalau menurut saya Daejon [Citizen] sama Seoul E-Land jadi pesaing terbaik Ansan," katanya.
"Soal gaji [lebih kecil dari di PSM] itu benar. Tujuan saya datang ke sini bukan itu. Ini adalah impian saya dari kecil. Saya ingin capai tujuan dan impian. Saya harus kerja keras untuk mendapat harga yang lebih bagus tahun berikutnya," pungkas Asnawi.
(abd/nva)