2. Eran Zahavi
Dukungan yang diberikan Eran Zahavi kepada Israel terbilang lebih ekstrem dibanding Hemed. Penyerang PSV Eindhoven itu mengubah bendera yang dipegang para pemain yang mendukung Palestina menjadi bendera Israel. Hal itu dilakukan Zahavi melalui InstaStory.
Korban pertama Zahavi adalah Hamza Choudhury dan Wesley Fofana. Beberapa waktu lalu, giliran Paul Pogba dan Amad Diallo yang menjadi sasaran Zahavi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak saja mengubah bendera, tetapi Zahavi juga menuliskan ucapan terima kasih, seolah-olah para pemain tersebut mendukung Israel.
Ulah Zahavi itu mendapat kecaman dari banyak pihak di media sosial, khususnya netizen dari wilayah Arab. Bahkan, halaman Wikipedia Zahavi dirusak.
Dalam halaman itu dicantumkan tulisan 'Kami berdiri bersama Palestina'. Tidak hanya itu, Zahavi juga dituliskan sebagai Pemain Terbaik Palestina 2013 dan 2014.
Usai aksinya itu Zahavi mengungkapkan alasannya mengganti bendera Palestina menjadi Israel.
"Sekarang setelah saya mendapat perhatian kalian, sekarang waktunya untuk menjelaskan situasi sebenarnya. Tidak ada dari kalian yang tahu akar konflik dan mungkin kalian bahkan tidak tahu di mana letak Gaza atau Yerusalem di peta," tulis Zahavi.
"Jadi lebih baik gunakan media sosial kalian untuk menyerukan perdamaian dari kedua belah pihak, hingga semuanya akan menjadi lebih sederhana," tulis Zahavi.
3. Seluruh Pemain Guastatoya
Klub Liga Guatemala, CD Guastatoya mungkin ingin menjadi pesaing Deportivo Palestino yang mendukung Israel. Sejauh ini, Guastatoya jadi klub yang memberikan dukungan penuh kepada Israel.
Dikutip dari Times of Israel, solidaritas itu ditunjukkan Guastatoya dengan memegang bendera Israel sebelum pertandingan pada akhir pekan lalu.
Aksi Guastatoya mendapatkan apresiasi dari Duta Besar Israel untuk Guatemala, Mattanya Cohen.
Lihat juga:Kolombia Batal Gelar Copa America 2021 |
"Terima kasih Guastatoya untuk solidaritas mereka kepada Israel," ucap Cohen.
Hanya saja aksi Guastatoya memegang bendera Israel jelang pertandingan dikabarkan akan mendapatkan sanksi dari FIFA karena dianggap menggunakan simbol politik dalam pertandingan.
(sry/har)