Ardika Winata berambisi jadi atlet BMX pertama dari Indonesia yang bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020 jika sukses meraih wildcard pada Kejuaraan Dunia BMX Freestyle yang digelar di Montpellier, Prancis.
Ardika yang akrab disapa Teja itu akan terbang ke Montpellier, Prancis bersama Danil Gunawan, Komisi BMX Freestlye Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Senin (31/5) malam. Di Prancis, keduanya tidak akan menjalani karantina melainkan sistem bubble mulai kedatangan sampai perlombaan selesai.
"Alhamdulillah saya terpilih menjadi perwakilan Indonesia yang tampil di Kejuaraan Dunia BMX Freestyle di Montpellier, Prancis. Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Motivasi saya ingin seperti rider dunia lain. Saya juga ingin jadi atlet BMX freestyle pertama Indonesia yang tampil di Olimpiade," kata Teja saat konferensi pers di Kantor PB ISSI, FX Senayan, Jakarta, Senin (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Teja, sebuah keberuntungan karena BMX freestyle diakui sebagai olahraga prestasi dari sebelumnya masuk dalam kategori rekreasi. Terlebih, Indonesia mendapatkan undangan khusus untuk bisa tampil di Kejuaraan Dunia dan memperebutkan wildcard ke Olimpiade Tokyo 2020.
Di sisi lain, Teja juga mengakui jika banyak kendala yang dialami selama persiapan singkat sebelum keberangkatan, termasuk cedera kaki yang dialaminya. Selain itu, ada juga keterbatasan fasilitas latihan BMX freestyle bahkan jauh di bawah rata-rata.
"Di Montpellier obstacle-nya jauh lebih besar ketimbang yang dimiliki Indonesia. Tapi saya pernah tampil di Kejuaraan Dunia sebelumnya. Jadi banyak pengalaman saya. Semoga di Montpellier berjalan baik. Saya juga mengalami sedikit kendala persiapan, ada cedera di kaki. Tapi kalau sudah di lapangan beda, mau tidak mau harus siap. Saya akan usahakan yang terbaik," jelas Teja.
Daniel yang juga merangkap sebagai tim manajer BMX freestyle mengatakan penampilan Teja di Kejuaraan Dunia merupakan momen penting karena menunjukkan Indonesia sebagai negara Asia bisa bersaing. Melihat ranking UCI untuk zona Asia, Indonesia saat ini berada di urutan ketiga di bawah Jepang dan China berdasarkan nation ranking.
Sedangkan Indonesia hanya selisih tujuh poin dari China yang punya 957 poin. Sementara Jepang dipastikan lolos karena menyandang status tuan rumah.
"Ini adalah tahun keempat kita ikut kegiatan internasional. Semoga kita bisa dapat wildcard ke Olimpiade dan menjadi motivasi buat teman-teman komunitas lain untuk terus berprestasi," ujar Danil.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi (Kabid Binpres) PB ISSI, Budi Saputra mengatakan tidak ada target khusus yang dibebankan buat Teja di Kejuaraan Dunia BMX freestyle di Montpellier.
"Ini jadi pemacu untuk memicu kegiatan BMX freestyle karena world championship di Paris ini pintu masuk kita untuk bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Kami tidak membebankan target personal, dia hanya harus tampil sebaik mungkin. Tapi secara federasi, kami berharap Indonesia bisa dapat wildcard untuk ke Tokyo 2020," sebut Budi.
(ttf/jun)