Pemain sepak bola berdarah Indonesia - Belanda, Sandy Walsh, mengaku sangat kecewa karena batal untuk bergabung dan membela Timnas Indonesia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan menyebut soal direktur teknik.
Sandy belum lama ini mengakui bahwa ia menceritakan keluhannya soal keputusan PSSI kepada mantan pemain Timnas Indonesia yang juga berdarah Belanda, Jhonny Van Beukering. Ia melakukan itu karena sangat kesal dan berharap pemain yang pernah membela skuad Merah Putih di Piala AFF 2012 itu bisa membantunya.
"Saya bilang [ke Van Beukering] bahwa pelatih mengatakan ingin saya bergabung [ke Timnas Indonesia]. Tapi itu semua [keputusannya] terserah Direktur Teknik [Indra Sjafri] yang akan melakukan prosesnya," kata Sandy Walsh kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya saya ada di dalam proses seleksi untuk game-game [di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia] ini. Tetapi Direktur Teknik belum juga memulai proses saya sehingga saya tidak ada di sana. Saya sangat kecewa," imbuhnya kesal.
Merujuk pada susunan staf yang ada di PSSI, Direktur Teknik saat ini dihuni Indra Sjafri.
Lebih lanjut Sandy Walsh mengatakan dalam perbincangannya bersama Jhonny Van Beukering, ia membandingkan proses yang dialaminya untuk membela Timnas Indonesia dengan Dion Cools, pemain Belgia berdarah Malaysia.
Dalam kasus Cools, pemain 25 tahun yang telah 28 kali membela Belgia untuk level junior telah resmi menyelesaikan proses naturalisasinya untuk bisa membela Malaysia di 2021 ini.
"Ini hanya membandingkan proses saya dengan proses Dion Cools. Kami memulai di waktu yang sama dan sekarang dia bermain untuk Malaysia dan saya tidak bisa melanjutkan proses saya lebih jauh. Pelatih ingin saya bergabung, tetapi masih belum ada perubahan dalam proses saya," tegasnya.
Sebelumnya Van Beukering secara terang menunjuk nama Indra Sjafri dalam sebuah unggahan di Instagram terkait kesempatan membela Timnas Indonesia bagi pemain keturunan.
"Buka hatimu, buka pikiranmu, mereka sama seperti kalian memiliki hak untuk membela negara leluhur mereka. Darah yang mengalir tidak akan bisa terhapus. Mereka juga Indonesia. Khususnya untuk Mr. @Indrasjafri_coach, mereka juga Indonesia @sandywalsh @ezrawalian @kevindiks2 @joeysuk," tulis Van Beukering.
CNNIndonesia.com sudah meminta konfirmasi secara langsung kepada Indra Sjafri terkait pernyataan Sandy Walsh maupun Jhonny van Beukering. Namun sampai saat ini yang bersangkutan belum memberikan jawaban.
(ttf/nva)