Menpora Resmi Tutup Youth Esport Piala Menpora 2021

Advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 10 Jun 2021 00:00 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali secara resmi menutup Youth Esport Piala Menpora 2021
Dok. Kemenpora
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali secara resmi menutup Youth Esport Piala Menpora 2021 yang digelar Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (5/6).

Dalam kesempatan tersebut, Amali mengapresiasi panitia pelaksana, pengurus DPD AMPI Jawa Timur, DPP AMPI, PB Esports Indonesia serta para sponsor yang berkontribusi mensukseskan acara.

"Apresiasi dan terima kasih kepada AMPI Jatim dan seluruh panitia yang telah mengembang amanah dari Kemenpora, amanah dari sponsor dan kepercayaan publik terhadap Anda semua. Saya atas nama pemerintah mengapresiasi dan terima kasih. Karena ini sudah berakhir maka dengan senantiasa mengharapkan ridho dan rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa dengan ucapan syukur alhamdulillah rabilamain Youth Esport Piala Menpora 2021 saya nyatakan ditutup," kata Amali dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).

Amali menilai esport merupakan salah satu tempat penyaluran bakat bagi para generasi muda. Bahkan, ia menyebut perputaran uang di dalam olahraga esport mencapai miliaran dolar.

"Maka kemudian diwadahi dengan Esport Indonesia, saya juga akhirnya baru tahu tujuan Pak Budi Gunawan (Ketum PB Esport Indonesia) sangat baik, sangat mulia sehingga anak-anak muda terwadahi. Dan perputaran uang kalau dihitung seluruh dunia bukan bicara juta tapi miliaran dolar di dalam olahraga ini," katanya.

Menurut Amali, esport juga menunjang sportivitas, terlebih hasil pertandingan tidak dapat diatur seperti olahraga lainnya. Selain itu, para peserta esport dapat bertanding dari mana saja.

Adapun hal ini terbukti saat Indonesia menjadi tuan rumah Esport Piala Presiden pada 2019. Sebanyak 170 ribuan orang dari berbagai negara pun menjadi peserta dari pertandingan ini.

"Olahraga ini olahraga yang menjang sportivitas fairness bukan karena kita tuan rumah, lalu kita juara. Hari ini kita buktikan penyelenggaraan di Surabaya, Jawa Timur. Tapi yang lolos 4 besar tidak ada satupun tim dari Surabaya. Padahal pesertanya paling banyak di Surabaya," jelasnya.

Terkait hal ini, Amali meyakini terkait keseriusan panitia penyelenggara dalam menggarap kegiatan tersebut. Ia pun berharap para penyelenggara, terutama AMPI Jawa Timur dapat terus berhubungan dan bekerja sama dengan para sponsor terkait.

"Tanpa bantuan sponsor tidak akan ada kegiatan ini. Dijaga kepercayaan sponsor, supaya kalau tahun depan AMPI Jawa Timur masih mau melaksanakan lagi karena sudah kredibel, trust sudah dapat. Maka pasti sponsor memberi lagi turnamen esports ini," jelasnya.

Di samping itu, ia juga mengimbau agar turnamen esport tidak harus menggunakan nama Menpora dan dapat menggunakan title kejuaraan lain.

"Menpora hanya di awal saja silakan bawa nama title yang lain. Yang penting kesuksesan Youth Esport Tournament 2021 yang sudah Anda lakukan itu bisa menjadi benchmark untuk AMPI di daerah lainnya," harapnya.

Selain itu, Amali pun menyampaikan terima kasih atas partisipasi 14 ribuan tim yang telah mengikuti acara ini.

"Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi Anda. Tanpa kehadiran Anda Youth Esport Piala Menpora 2021 ini tidak akan berarti apa-apa dan kepada yang sudah masuk 4 besar atau final saya ucapkan selamat," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD AMPI Jawa Timur Pranaya Yudha Mahardika mengatakan acara ini telah digelar sejak 17 April 2021 dan diikuti 14 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Adapun total hadiah yang diperebutkan senilai Rp 200 juta dan Piala Menpora.

"Youth Esport Piala Menpora alhamdulillah diikuti oleh 14 ribu pendaftar. Ini adalah suatu yang luar biasa yang mana sebelumnya kami tidak menyangka bahwa peminat dari Esport di Indonesia secara nasional bisa sebanyak ini dalam waktu yang singkat kami susun kepanitiaan dan kami iklankan," ujarnya.

Menurutnya, 14 ribu tim tersebut telah bertanding hingga menyisakan 4 tim dalam laga final. Keempat tim yang masuk 4 besar antara lain dari Jakarta sebanyak 2 tim, Bandung 1 tim dan 1 tim dari Malang, Jawa Timur.

"Alhamdulillah semua sudah selesai dan kami sudah melengkapi seluruh juara yang ada di Youth Esport Piala Menpora 2021. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya terutama kepada pak Menpora RI beserta seluruh jajaran," ungkapnya.

Di sisi lain, Dewan Pembina AMPI Jatim, M. Sarmuji merasa bangga terkait lancarnya acara turnamen esport. Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang mencapai 70 ribu orang.

"Turnamen e-sport yang diselenggarakan oleh AMPI ini adalah pekerjaan gila. Bayangkan 14.000 tim atau 70.000 orang mengikuti pertandingan tentu bukan pekerjaan mudah untuk mengelolanya. Dibutuhkan dukungan manajerial yang rapi. Belum lagi waktu penyelenggaraan yang cukup panjang karena jumlah peserta yang luar biasa banyak membutuhkan energi yang sangat besar," pungkasnya.

Sebagai informasi, grand final Youth Esport Piala Menpora 2021 diikuti oleh empat peserta, yakni Victim Esport dan Kings Esport dari Jakarta, Next Level Esport dari Bandung, serta DNPro dari Malang. Pada grand final, Tim Victim dinyatakan sebagai juara usai mengalahkan DNPro dengan skor 2-0 dalam permainan Best of Three.

Dalam penutupan Youth Esport Piala Menpora 2021 turut hadir antara lain, Deputi bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Kadispora Jawa Timur Supratomo, Dewan Pembina DPD AMPI Jawa Timur, Sarmuji, perwakilan PB Esports Indonesia, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, Dewan Kehormatan AMPI Dave Laksono dan Ketum DPP AMPI Dito Ariotedjo.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER