Harry Kane akan menjadi kapten sekaligus mesin gol Timnas Inggris. Karena itu, penyerang Tottenham Hotspur itu diharapkan bisa menjalankan tugasnya dengan baik di Euro 2020.
Tiga tahun lalu, Harry Kane membawa Inggris ke peringkat keempat Piala Dunia di Rusia dengan enam gol. Meskipun golnya dihasilkan dari penalti dan keberuntungan, itu sudah cukup untuk membuatnya menjadi orang Inggris pertama yang memenangkan Sepatu Emas Piala Dunia sejak Gary Lineker pada 1986.
Musim panas ini, ia menuju Euro dengan membawa rekor 23 gol dalam 35 penampilan di Liga Inggris dan berhasil memenangkan Sepatu Emas Liga Inggris untuk ketiga kalinya. Sementara di semua kompetisi, Kane mencetak 33 gol dari 49 pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:Hasil UFC 263: Adesanya Kalahkan Vettori |
Dan banyak yang menyebut Sepatu Emas adalah gen dalam diri Kane. Bersama Timnas Inggris, Kane akan memulai perjalanan membawa kejayaan Timnas Inggris di Euro 2020.
Soal ketajaman mungkin banyak yang tidak meragukannya, tetapi soal kepimpinannya di lapangan ini yang menjadi kekhawatiran.
Harry Kane disebut bukan pemimpin yang baik di lapangan. Itu lantaran Kane tidak banyak menyemangati rekan-rekannya ketika berada di lapangan bersama klub Tottenham.
Kekurangan Kane itu dikhawatirkan bisa menjadi masalah bagi Timnas Inggris yang membutuhkan mentalitas kuat untuk menghadapi ancaman di pertandingan pertama.
Karena itu, diharapkan Harry Kane tidak hanya menunjukkan kepiawaiannya dalam mencetak gol, melainkan juga kepemimpinannya di lapangan dapat memberi pengaruh kepada rekan-rekannya di lapangan.
![]() |
Jika Harry Kane memiliki gen Sepatu Emas, maka Luka Modric dari tak ubahnya seorang maestro di lini tengah Timnas Kroasia.
Gelandang veteran itu telah berperan penting dalam membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018 dan membawanya keluar sebagai pemain terbaik Piala Dunia.
Sang Maestro lapangan hijau itu memiliki kelebihan dalam mendikte tempo permainan dan bisa menjadi kekuatan Timnas Kroasia untuk melawan Inggris.
Dan, sihir Modric telah terbukti menjadi petaka Timnas Inggris di semifinal Piala Dunia 2018.
Pada semifinal Piala Dunia 2018 silam, Modric banyak mengirimkan umpan-umpan matang ke sepertiga pertahanan lawan dari pada pemain Kroasia lainnya.
Karena itu, kelebihan Modric dalam memberikan umpan-umpan matang yang tak banyak terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir itu bisa kembali muncul saat melakoni partai krusial melawan Inggris.
(jun)