Belgia meraih poin penuh pertama di Euro 2020 (Euro 2021) setelah menang 3-0 berkat blunder Rusia di Stadion Saint Petersburg, Minggu (13/6) dini hari waktu Indonesia.
The Red Devils, julukan Belgia merupakan salah satu calon juara Euro 2020. Peringkat ketiga Piala Dunia 2018 itu tidak kalah dalam 10 pertandingan terakhir di semua ajang, serta kualitas pemain yang mentereng menjadikan Belgia layak difavoritkan sebagai juara turnamen ini.
Tim asuhan Roberto Martinez itu pun menunjukkan label tim unggulan dengan kemenangan telak 3-0 atas Rusia pada pertandingan pertama mereka di Euro 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, untuk benar-benar mengukuhkan status sebagai calon juara Euro 2020, Belgia perlu memperbaiki performa mereka. Yang paling dekat adalah melawan Denmark pada Kamis (17/6).
Performa Belgia sebagai calon juara dan peringkat satu FIFA saat melawan Rusia sebenarnya tidak terlalu istimewa.
Tanpa Kevin de Bruyne di sektor gelandang, permainan Belgia terlihat biasa-biasa saja. Serangan Belgia justru beralih lebih banyak berasal dari kedua sisi sayap, melalui Thorgan Hazard dan Dries Mertens.
Dua gol Belgia di babak pertama juga karena keberuntungan lantaran blunder para pemain Rusia. Gol pertama Belgia yang dicetak Romelu Lukaku pada menit ke-10 akibat kesalahan bek Andrey Semenov dalam mengantisipasi umpan silang Mertens.
Tendangan melengkung Mertens dari sisi kanan gagal disapu bersih oleh Semenov dengan sempurna. Alih-alih menjauhkan bola dari kotak penalti Rusia, Semenov justru membuat bola lebih dekat dengan Lukaku usai melewati celah di kedua kakinya.
Lukaku yang sejatinya predator di kotak penalti tidak memiliki kesulitan dalam memanfaatkan peluang emas itu. Bola yang bergulir di kotak penalti lawan tersebut langsung disepakkan dengan keras oleh Lukaku ke sisi kiri gawang Anton Shunin.
Yannick Carrasco dan kawan-kawan lagi-lagi seperti tidak mengeluarkan banyak keringat guna mendapatkan gol kedua saat melawan Rusia di Euro 2020.
Thomas Meunier yang menjadi pemain pengganti di menit ke-27 hanya memanfaatkan bola rebound dari tendangan Thorgan Hazard yang gagal ditangkap Shunin.
![]() |
Upaya Shunin mengantisipasi tendangan Thorgan justru membuat bola bergulir bebas di depan gawang Rusia, yang dengan mudah dimasukkan Meunier ke gawang dengan kaki kiri.
Gol kedua Lukaku di menit ke-88 juga karena kesalahan lini pertahanan Rusia. Garis pertahanan yang terlalu naik dimanfaatkan Thomas Meunier lewat umpan terobosan matang.
Beruntung bagi Belgia, umpan terobosan Meunier itu menjadi peluang emas bagi Lukaku. Kecepatan Lukaku dalam mengejar bola tidak bisa dikejar Igor Diveev yang masuk di babak kedua dan diharapkan menambah kekuatan di lini pertahanan Rusia.
Tanpa ditempel ketat Diveev, Lukaku dengan mudah membobol gawang Anton Shunin untuk kedua kalinya di laga Belgia vs Rusia.
Keroposnya pertahanan Rusia yang menerima total 9 tembakan dari Belgia, 3 di antaranya on target juga tidak lain karena kesalahan pelatih Stanislav Cherchesov dalam menerapkan skema permainan.
Sebelum melawan Belgia, Cherchesov memainkan tiga pemain belakang dan menggunakan dua wingback dalam dua laga uji coba. Strategi itu sepertinya digunakan guna mengantisipasi permainan Belgia.
Akan tetapi, saat kedua tim bertemu, Cherchesov justru menggunakan empat pemain belakang. Selain kesulitan dalam menyerang, Our Guys juga rapuh dalam bertahan, terutama mengantisipasi serangan sayap The Red Devils.
Striker gaek Artem Dzyuba yang dipasang sendiri di lini depan tidak banyak berkutik karena dikeroyok tiga bek tengah Belgia: Toby Alderwireld, Dedryck Boyata, dan Jan Vertonghen.
Di babak pertama, Rusia hanya menghasilkan tiga serangan lewat permainan terbuka, dengan satu tembakan tepat sasaran.
Sementara di babak kedua, ketika Belgia mengendurkan serangan, Rusia juga tidak bisa memperbaiki serangan mereka. Di babak kedua, Rusia hanya menghasilkan dua tembakan off target.