Laga melawan Rusia di Euro 2020 jadi gambaran Belgia membutuhkan peranan gelandang kreatif Kevin de Bruyne. Kebutuhan Belgia atas De Bruyne jelas terlihat di babak kedua.
Saat Rusia memainkan tiga bek tengah dan mengandalkan kedua wingback, serangan Belgia seperti mendadak tumpul.
Tim asuhan Roberto Martinez itu tidak lagi bermain agresif seperti di babak pertama. Di babak kedua, Belgia hanya menghasilkan satu tembakan saja yang berbuah gol dari Romelu Lukaku menjelang pertandingan berakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak kedua Belgia tetap mendominasi permainan. Akan tetapi, kondisi itu tidak lain karena Rusia yang memilih fokus di pertahanan agar tidak kebobolan lebih banyak.
Sayangnya, saat Rusia kesulitan bangkit dari keterpurukan di babak pertama, Belgia tidak memanfaatkannya dengan terus memberikan serangan intensif. Itu karena Belgia tidak memiliki gelandang kreatif di lini tengah.
Dries Mertens dan Youri Tielemans yang dimainkan sejak menit awal tidak bisa menggantikan peranan De Bruyne yang biasa mengatur alur bola saat menyerang pertahanan lawan.
Tielemans yang saat melawan Rusia dimainkan di posisi De Bruyne hanya melepaskan satu tembakan yang tidak mengenai sasaran setelah diblok pertahanan Rusia.
![]() |
Meski memiliki akurasi operan 86 persen, namun Tielemans tidak bisa memberikan operan kunci untuk pemain Belgia lain, terutama kepada Romelu Lukaku.
Bahkan, Eden Hazard yang dimainkan di babak kedua juga tidak menunjukkan kelasnya sebagai bintang The Red Devils.
Satu gol yang dicetak Belgia di babak kedua melalui Romelu Lukaku juga lebih berbau keberuntungan, yang lagi-lagi karena kelengahan pertahanan Rusia.
Variasi serangan ini penting bagi Belgia pada sisa pertandingan di Grup B. Salah satunya sebagai antisipasi jika De Bruyne absen lebih lama. Sejauh ini, gelandang Manchester City diperkirakan akan absen hingga 14 Juni 2021.
Apabila Rusia bisa bangkit dan mengubah permainan mereka di babak kedua, bukan tidak mungkin gawang Thibaut Courtois lebih banyak mendapat tekanan dari tuan rumah.
Kreativitas serangan ini bisa jadi pekerjaan rumah utama bagi pelatih Roberto Martinez di Euro 2020, khususnya pada sisa pertandingan di fase grup.
Pasalnya, pada laga-laga berikutnya Belgia tidak bisa selalu bergantung pada blunder atau performa tim lawan yang kurang baik.
Finlandia sudah membuktikan bisa memberikan kejutan kepada Denmark dengan kemenangan 1-0. Tanpa memperbaiki sektor serangan dari lini tengah, Belgia bisa jadi korban berikutnya bagi Finlandia di fase grup.
(nva)