ANALISIS

Beban Berat Muller Angkat Pamor Jerman

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Jun 2021 14:26 WIB
Pengalaman Thomas Muller di turnamen besar dibutuhkan Jerman guna menuntaskan masalah penyelesaian akhir jelang lawan Portugal di Euro 2020.
Pengalaman Thomas Muller dibutuhkan Jerman saat melawan Portugal. (Pool via REUTERS/FEDERICO GAMBARINI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Jerman memiliki tantangan berat dengan melawan Portugal pada pertandingan kedua Grup F Euro 2020 (Euro 2021) di Stadion Allianz Arena, Sabtu (19/6).

Die Mannschaft membuang kesempatan mendapatkan poin pada laga pertama usai kalah 0-1 dari Prancis. Pada pertandingan kedua ini, Jerman pantang kalah lagi.

Sial bagi Jerman, Portugal sedang dalam kepercayaan diri yang bagus setelah menang telak 3-0 atas Hungaria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim asuhan Joachim Low itu harus bangkit dan memenangi laga melawan Jerman jika ingin tetap lolos ke babak 16 besar Euro 2020.

Pasalnya, kekalahan kedua akan membuat juara Eropa tiga kali itu harus angkat koper dan pulang dari turnamen empat tahunan ini.

Sementara, hasil imbang akan membuat nasib Jerman bergantung pada hasil pertandingan lain. Dengan catatan, Jerman menang atas Hungaria pada laga terakhir.

Untuk bangkit, Jerman membutuhkan sosok Thomas Muller. Di Euro 2020, Muller termasukan salah satu pemain senior di timnas Jerman, selain Mats Hummels, Manuel Neuer, dan Toni Kroos.

Jerman datang ke Euro dengan rata-rata usia 27,5 tahun. Hanya enam pemain dengan usia 30 dan di atasnya.

Soccer Football - Euro 2020 - Group F - France v Germany - Football Arena Munich, Munich, Germany - June 15, 2021 France's Raphael Varane in action with Germany's Kai Havertz Pool via REUTERS/Alexander HassensteinKai Havertz dan Serge Gnabry tidak bisa berbuat banyak saat melawan Prancis. (Pool via REUTERS/ALEXANDER HASSENSTEIN)

Meski memainkan tim asuhan Joachim Low itu tidak canggung dalam bermain. Jerman membuktikannya saat melawan Prancis pada pertandingan pertama.

Saat duel dengan Prancis, Jerman memegang kendali permainan, sejak menit awal hingga akhir permainan. Kurang beruntungnya Jerman, mereka harus kalah lewat gol bunuh diri Mats Hummels di menit ke-20 setelah memiliki penguasaan bola yang lebih baik daripada Prancis.

Jerman memiliki banyak kesempatan untuk menciptakan peluang gol, akan tetapi minim penyelesaian akhir. Bahkan, Jerman tanpa tembakan on target di babak pertama.

Total, dalam laga itu Jerman hanya memiliki satu shot on target yang datang dari sundulan Antonio Rudiger di babak kedua, namun masih bisa ditangkap kiper Hugo Lloris.

Dalam kondisi seperti ini, peran Thomas Muller sangat dibutuhkan Jerman, terutama bagi barisan depan mereka. Sebagai salah satu pemain senior, Muller selalu tampil di turnamen besar seperti Euro maupun Piala Dunia sejak 2010.

[Gambas:Video CNN]

Catatan yang ditorehkan Muller di ajang besar itu tidak main-main. Muller jadi top skor bersama dengan Wesley Sneijder, David Villa, dan Diego Forlan lewat lesakkan 5 gol.

Di Piala Dunia 2014, Muller menempati peringkat kedua top skor (5 gol). Hanya pada dua ajang Euro 2012 dan 2016 Muller gagal cetak gol.

Pengalaman luar biasa tersebut bisa digunakan Muller memacu penyerang timnas Jerman lain membobol gawang lawan.

Juara Dunia 4 kali ini bisa jadi tim yang komplet di Euro 2020 apabila menyelesaikan masalah penyelesaian akhir.

Banner Euro 2020

Di Euro 2020, Jerman memiliki barisan depan yang mumpuni. Serge Gnabry, Timo Werner, hingga Kai Havertz merupakan penyerang muda yang tidak saja cepat, tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan individu yang bagus.

Di atas kertas, Jerman seharusnya tidak bermasalah dalam membobol gawang lawan. Akan tetapi, penyelesaian akhir itu jadi problem saat melawan Prancis.

Kesalahan itu tidak boleh terulang saat bertemu Portugal. Muller bisa jadi kunci mengatasi masalah Jerman tersebut.

Sebagai penyerang senior, Muller bisa lebih membuka ruang bagi penyerang lain mencetak gol. Atau saat pemain seperti Gnabry, Havertz, atau Werner mengalami kebutuan, Muller dapat mengarahkan mereka berganti peran.

Gnabry, Werner, maupun Havertz bukan termasuk penyerang murni yang selalu dia memanfaatkan umpan matang di kotak penalti lawan. Ketiganya bisa bergerak mencari bola sekaligus membuka ruang pemain lain menciptakan peluang gol.

Ketika Gnabry, Werner, maupun Havertz membuka ruang atau bermain sedikit ke samping, Muller bisa mengisi pos sebagai penyerang utama.

Skema permainan ini bisa dilakukan Jerman saat melawan Portugal. Setidaknya, tim pelatih Jerman perlu menyelesaikan masalah penyelesaian akhir jika tidak ingin tersingkir dari Euro 2020.

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...

Jerman Butuh Kreativitas di Lini Tengah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER