Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Belanda tak boleh pongah meski keluar sebagai juara Grup C Euro 2020 (Euro 2021) dengan nilai sempurna. Sebab, calon lawan yang bakal dihadapi bisa berasal dari grup neraka.
Sepintas, kemenangan 3-0 atas Makedonia Utara membuat Belanda terlihat seperti tim superior. Tampil dominan di sepanjang laga dan menang dengan skor meyakinkan.
Skuad arahan Frank De Boer tampak begitu menikmati pertandingan dan tak kenal lelah. Kecepatan Memphis Depay dan Donyell Malen sukses membuat barisan pertahanan Makedonia ngos-ngosan di babak pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol pertama Belanda tercipta berkat kerja sama apik kedua pemain tersebut. Malen yang berhasil menusuk ke sisi kanan pertahanan terakhir Makedonia memutuskan melepaskan umpan tarik ke kotak penalti.
Umpan Malen dengan apik dituntaskan tendangan kaki kiri Depay yang membuat bola menyusur ke ke pojok kiri gawang Makedonia.
 Belanda mengakhiri babak penyisihan grup dengan nilai sempurna. (AP/Kenzo Tribouillard) |
Di babak kedua Depay kembali menunjukkan dirinya layak dipinang Barcelona. Pergerakan liar mantan pemain Manchester United itu di area pertahanan lawan berbuah assist terhadap dua gol tambahan Belanda yang dicetak Georgino Wijnaldum.
Tapi, Belanda juga punya catatan. Pertahanan yang digalang Matthijs De Ligt juga sempat dibuat kewalahan.
Buktinya Makedonia sempat mencetak dua gol meski akhirnya dianulir karena offside. Selain itu, Makedonia juga punya peluang emas melalui tembakan keras Eljif Elmas hasil kerja sama apik dengan Goran Pandev.
Sayang, tembakan Elmas masih membentur tiang kanan gawang Belanda yang dikawal Maarten Stekelenburg. Artinya, pertahanan Belanda masih bisa ditembus tim juru kunci seperti Makedonia.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya...
Perlu diingat timnas Belanda harus susah payah mengalahkan Ukraina di laga perdana Grup C Euro 2020 (Euro 2021).
Sempat unggul dua gol lewat Wijnaldum dan Wout Weghorst, namun gawang mereka juga dua kali kebobolan melalui gol Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremcuk.
Belanda beruntung memiliki Denzel Dumfries yang menjadi pembeda lewat gol apiknya di menit ke-85. Bek sayap 25 tahun itu juga berhasil mencuri perhatian di Piala Eropa edisi kali ini.
Dumfries juga sukses menjadi bintang kemenangan saat Belanda menang atas Austria 2-0. Selain berhasil cetak gol, Dumfries juga menghasilkan penalti yang sukses dieksekusi Memphis Depay.
Secara keseluruhan Belanda memang tampil lumayan bagus. Depay dkk tampak superior dengan status juara grup bernilai sempurna, yakni sembilan poin. Namun, mereka harus ingat tiga tim yang dikalahkan adalah tim inferior di Piala Eropa.
Makedonia Utara, Ukraina, ataupun Austria yang lolos ke babak 16 besar Euro 2020 bukan lawan sepadan Belanda. Bisa dibilang, De Ligt dkk belum benar-benar teruji.
Lawan yang bakal dihadapi Belanda di babak 16 besar bisa jadi tim berbahaya. Belanda harus melawan peringkat ketiga terbaik dari Grup D, E, atau F di babak 16 besar.
Merujuk pada calon-calon lawan yang ada, Belanda tidak bisa bersantai dan mengumbar sikap optimisme berlebihan. Pada titik ini peringkat ketiga dari tiga grup tersebut diisi oleh tim-tim yang berbahaya.
 Frank De Boer masih punya banyak PR di Euro 2020. (REUTERS/John Thys) |
Kroasia, Spanyol, dan Portugal adalah tim-tim yang saat ini menghuni peringkat tiga masing-masing grup sebelum laga ketiga digelar oleh ketiga grup tersebut. Situasi makin tidak menyenangkan bagi Belanda karena opsi lain sebagai lawan bisa muncul dari tim kuat lain yaitu Inggris dan Prancis.
Inggris yang sudah memegang tiket 16 besar bisa terperosok ke peringkat ketiga andai kalah dari Republik Ceko dan di saat bersamaan Skotlandia menang lawan Kroasia sekaligus unggul selisih gol atas Inggris.
Prancis yang juga sudah lolos bisa tergelincir ke posisi ketiga andai kalah dari Portugal dan di saat bersamaan Jerman menang atas Hungaria.
Sambil menanti calon lawan, Belanda mesti sadar diri bahwa nilai sempurna yang mereka dapat di babak penyisihan grup tak berarti mereka sudah menunjukkan permainan yang sempurna.
Tim Oranye masih harus mawas dan waspada karena tragedi bisa saja kembali menimpa mereka di babak selanjutnya. Belanda bisa saja mengulangi nasib seperti di Euro 2008, ketika mereka sempurna di babak penyisihan untuk kemudian malah terkapar di tangan Rusia di fase gugur.
[Gambas:Video CNN]