Aram Mahmoud meninggalkan Suriah enam tahun lalu dan kini punya kesempatan tampil di bawah bendera Refugee Olympic Team di cabang olahraga bulutangkis Olimpiade 2020.
Mahmoud memutuskan meninggalkan Damaskus untuk mencari kesempatan baru. Dengan mimpi tersebut, ia meninggalkan segalanya.
"Meninggalkan keluarga, teman, dan juga kampung halaman. Itu adalah hal yang sangat sulit."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memutuskan pergi meninggalkan Suriah karena saya ingin mencari masa depan yang lebih baik. Juga untuk merasa lebih aman dan bisa menjalani kehidupan normal," ucap Mahmoud seperti dikutip dari CNN.
Selain itu Mahmoud ingin meninggalkan Suriah demi karier bulutangkis yang dijalaninya. Enam tahun berselang, Mahmoud bisa tampil di Olimpiade sebagai atlet bulutangkis.
Mahmoud yang kini berusia 29 tahun akan bertanding di bawah bendera Olimpiade.
"Alasan kedua adalah memiliki kesempatan lebih banyak untuk melanjutkan karier saya di bulutangkis," tutur Mahmoud.
Sejak meninggalkan Suriah, Mahmoud pergi ke Belanda dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Denmark. Menurut Mahmoud, bertarung mewakili Refugee Olympic Team punya arti penting.
"Ini berarti besar bagi saya, karena saat ini kami bisa membuktikan pada dunia hal yang bisa kami lakukan dan kami juga punya tujuan," tutur Mahmoud.
Mahmoud mengakui bahwa ia sering terkenang dengan suasana hangat bersama keluarga saat bermain bulutangkis. Mahmoud dilatih bulutangkis oleh sang ayah, begitu juga adiknya.
Karena itu, di samping fokus untuk persiapan Olimpiade, mimpi lain Mahmoud adalah bisa kembali bertemu keluarganya.