Jerman telah membuktikan mereka adalah tim dengan pemain sayap yang berbahaya saat mengalahkan Portugal 4-2 di fase grup. Joshua Kimmich begitu mudah mengirimkan umpan ke kotak penalti dan Robin Gosens juga kerap masuk ke kotak penalti menyambut umpan silang yang dikirimkan Kimmich.
Di laga melawan Inggris, pola itu tidak berhasil. Kimmich dan Gosens jarang mendapatkan momentum yang bagus untuk merepotkan pertahanan Inggris.
Pergerakan Kimmich selalu berada dalam pengawasan Luke Shaw. Begitu pula dengan Gosens yang kalah duel dengan Kieran Trippier hingga akhirnya digantikan oleh Leroy Sane.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Southgate hanya melakukan dua pergantian pemain di laga ini. Ia memasukkan Jordan Henderson menggantikan Declan Rice dan Jack Grealish masuk menggantikan Bukayo Saka.
Keputusan Southgate memasukkan Grealish terbukti jitu. Pemain Aston Villa itu berandil besar atas dua gol yang dicetak Sterling dan Kane.
Grealish jadi pemain yang memberikan umpan pendek ke Shaw yang kemudian dikirimkan ke Sterling untuk menjadi gol. Dalam proses gol Kane, Grealish yang menerima bola di kotak penalti Jerman dengan tenang mengirimkan umpan ke pemain Tottenham Hotspur yang dengan mudah menceploskan bola melalui sundulan ke gawang Neuer.
Kemenangan Inggris juga tidak lepas dari buruknya penyelesaian akhir Jerman di laga ini. Skuad asuhan Joachim Low punya setidaknya dua peluang emas untuk membobol gawang Jordan Pickford.
Momen pertama saat Timo Werner gagal memanfaatkan umpan matang Kai Havertz di babak pertama. Tendangan Werner dari dalam kotak penalti dengan sudut yang terbuka justru masih bisa dibaca Pickford.
Peluang berikutnya didapat Muller, tidak lama setelah Inggris unggul 1-0. Havertz mengirimkan umpan terobosan ke arah Muller yang lepas dari jebakan offside tetapi tendangan pemain Bayern Munchen itu malah melenceng di sisi kiri gawang.
(jal/har)