Denmark dikabarkan siap tampil dengan kekuatan penuh melawan Ceko setelah striker Yussuf Poulsen pulih dari cedera.
Meski demikian, situasi tersebut bisa membuat pelatih Kasper Hjulmand pusing. Pasalnya, dia harus memilih siapa yang akan dimainkan sebagai starter di antara Poulsen dan Kasper Dolberg.
Dolberg sendiri bermain begitu baik melawan Wales. Ia sangar efektif ketika mendapatkan peluang yang dibuktikan dengan torehan dua gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Striker 23 tahun itu seperti permata yang hilang bagi Denmark. Dalam dua laga awal di babak grup, Poulsen jadi satu-satunya penyerang yang bisa membobol gawang lawan dengan Denmark hanya bisa mencetak satu gol melalui Poulsen.
Di pertandingan ketiga melawan Rusia, Poulsen juga mencetak satu gol. Akan tetapi, di babak 16 besar ketika Poulsen cedera, kekhawatiran soal minimnya gol dari sektor penyerang dijawab Dolberg dengan torehan dua gol.
Pada laga-laga krusial seperti fase gugur atau perempat final Euro 2020, sosok Dolberg sangat dibutuhkan Denmark.
![]() |
Setiap tim termasuk Denmark membutuhkan pemain yang sangat sempurna dalam memanfaatkan peluang menjadi gol.
Pasalnya mendapatkan banyak peluang saja tidak cukup bagi tim peserta Euro 2020 memenangkan pertandingan.
Jerman saat melawan Prancis, Portugal ketika bertemu Belgia, atau Prancis menghadapi Swiss adalah sejumlah tim yang memiliki banyak peluang namun gagal menang karena minimnya kualitas dalam penyelesaian akhir.
Meski demikian, rapor Poulsen juga tidak buruk. Pemain RB Leipzig itu mencatatkan dua gol dalam 4 percobaan. Rapor yang sama juga dimiliki Dolberg.
Melihat statistik tersebut, Hjulmand bisa saja memainkan keduanya bersamaan sejak menit awal. Akan tetapi, Poulsen harus rela digeser ke kiri sedangkan Dolberg tetap sebagai penyerang utama.
Keuntungan yang dimiliki Denmark dengan menggeser Poulsen ke kiri adalah kemungkinan akan ada lebih banyak umpan kunci yang diberikan striker 27 tahun itu kepada Dolberg.
Saat melawan Finlandia di fase grup, Hjulmand memainkan Poulsen sebagai gelandang serang. Dari posisi itu Poulsen tidak mencetak gol, tetapi memberikan 4 operan kunci.
Apabila kombinasi Poulsen sebagai pemberi umpan yang apik dengan Dolberg yang klinis di lini depan dimainkan, Denmark bisa tanpa kesulitan membobol gawang Ceko.
(jal)