PBSI Akui Tim Bulutangkis Pikul Beban Berat di Olimpiade 2020

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 20:53 WIB
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie bakal memikul beban berat di Olimpiade 2020. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengakui beban berat harus dipikul tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 mulai 23 Juli sampai 8 Agustus mendatang.

Bulutangkis menjadi tumpuan Indonesia untuk membawa pulang medali emas sekaligus mempertahankan tradisi medali emas Indonesia di ajang Olimpiade. Tim bulutangkis Indonesia dipastikan akan mengirimkan 11 atlet ke Olimpiade Tokyo 2020.

Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dari kategori tunggal putra, Gregoria Mariska Tunjung dari tunggal putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra serta pasangan ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

"Beban kami memang berat, tapi mudah-mudahan kami bisa mempertahankan tradisi emas Olimpiade untuk Indonesia. Ganda putra dan ganda campuran yang kami targetkan semoga mereka bisa maksimal," kata Rionny melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (6/7).

"Untuk tunggal putra dan ganda putri juga saya rasa mereka berpeluang mendapat medali dan sebisa mungkin harus dapat medali. Dan tunggal putri yang saya pegang sendiri, bisa membuat kejutan. Gregoria saya harap bisa menyumbang medali. Itu cita-cita kami," jelasnya.

Selain 11 atlet yang akan berlaga di Olimpiade, lima pelatih juga disebut bakal mendampingi para pemain. Selain itu, tim bulutangkis Indonesia juga memboyong sembilan orang tim pendukung yang terdiri dari manajer tim, atlet sparing, pelatih fisik, dokter, fisioterapis, dan masseur ke Jepang.

Gregoria Mariska siap membuat kejutan di Olimpiade 2020. (dok.PBSI)

Tim bulutangkis Indonesia rencananya akan bertolak ke Prefektur Kunomoto, Jepang pada Kamis (8/7) pukul 23.15 WIB menggunakan maskapai Japan Airlines dengan nomor penerbangan JL5012 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka akan transit terlebih dahulu di Bandara Haneda, Tokyo selama sembilan jam sebelum melanjutkan penerbangan ke Kumamoto.

"Kami akan berangkat tanggal 8 Juli ke Kumamoto untuk adaptasi selama 10 hari sebelum ke Tokyo. Sesampainya di Kumamoto, kami akan karantina dulu selama empat hari sebelum menjalani latihan."

"Saat karantina, saya berkoordinasi dengan Pak Iwan [Hermawan] sebagai pelatih fisik yang juga ikut ke sana untuk memberikan program-program latihan di kamar agar kondisi pemain terjaga dengan konsisten. Setelah itu, normal saja latihan fisik dan teknik. Saya berharap di sini bisa adaptasi cepat dan ada peningkatan sedikit sebelum ke Tokyo. Jadi latihannya bisa di-push sedikit. Nanti di Tokyo baru kami finishing dengan pola dan mempelajari lawan," ujar Rionny.

Jelang keberangkatan ke Kunomoto, seluruh rombongan sudah menjalani tes kesehatan termasuk tes PCR berkala selama empat hari berturut-turut sejak Minggu (4/7) hingga Rabu (7/7). Rionny menyebut hasil semuanya bagus dan tinggal menunggu tes PCR terakhir besok untuk pemenuhan syarat administratif.

"Untuk persiapan, saya lihat semua pemain dan pelatih dalam keadaan baik dan fokus. Walaupun dengan keadaan sulit seperti ini, mereka tidak terganggu. Kondisi semua juga sehat dan saya pastikan semua pemain siap untuk bertanding. Saya juga pastikan Indonesia mengirim tim terbaik yang ada saat ini," ujar Rionny memastikan.

(rhr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK