Soal lari, sebenarnya saya sudah kenal lari dari kakak. Kakak saya, Ruwiyati adalah pelari yang juga sudah mengukir prestasi internasional. Rekor SEA Games untuk maraton saat ini pun masih dipegang Ruwiyati.
Meski Ruwiyati adalah pelari nasional, saya tidak langsung menekuni lari sejak kecil. Baru saat lulus SMP, saya ditawari lanjut sekolah di Salatiga. Akhirnya saya sekolah di Madrasah Aliyah sambil mencoba latihan lari di 2002.
Saya belajar dari nol di klub tersebut. Tentu awalnya selalu kalah karena saya benar-benar tidak punya dasar olahraga lari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sekolah, olahraga hanya saat pelajaran olahraga. Jadi saat masuk ke Salatiga, saya benar--benar berada di posisi paling belakang. Mereka semua yang berada di sana sudah fokus ke prestasi.
Mereka yang latihan di sana sudah mendapat pembenaran dan teknik lari dari awal. Begitu saya masuk situ, saya seperti orang awam yang belajar lari. Dari situ saya baru tahu bahwa latihan lari itu tidak sekadar lari saja.
Karena tidak langsung bagus, pernah suatu ketika saya ikut kejuaraan daerah se-Jawa Tengah. Saya turun di nomor lari 1.500 meter. Pesertanya cuma enam dan saya finis di posisi keenam, paling terakhir.
![]() |
Saya sempat mau menyerah dan tak ingin jadi pelari. Kayaknya saya tidak ada bakat di situ. Cuma karena saya sudah sekolah dan tinggal di situ, jadi saya memutuskan untuk tetap melanjutkan.
Di masa awal itu, saya tidak punya impian jauh untuk seperti kakak. Saat itu, saya sering diejek. Saya sudah SMA, sedangkan anak-anak lainnya masih SMP. Walaupun saya sudah besar, saya lebih sering kalah.
Akhirnya saya tanya ke kakak, bagaimana caranya bisa lari kencang. Saya dikasih tipsnya, dijalani, dan akhirnya bisa unggul dari mereka.
Alhamdulillah dalam waktu enam bulan saya mulai bisa berprestasi dan sering masuk tiga besar. Dalam sebuah kejuaraan, saya bisa masuk tiga besar kategori pelajar, sedangkan kakak masuk tiga besar elite nasional.
Dari situ baru muncul keinginan untuk bisa seperti kakak. saya makin terpacu dan akhirnya bisa masuk pelatnas di tahun 2003 dan menjalani debut di SEA Games 2003.
Jadi bila ditanya siapa pelari idola, ya kakak saya sendiri. Dari dia saya tahu lari sebagai olahraga prestasi. Kakak saya kasih tips, selalu mendukung saat saya down dan berbagi banyak hal.
(ptr/ptr)