Proses Atlet Indonesia Tampil di Olimpiade: Rawan Coret
Di masa pandemi Covid-19, seorang atlet harus lolos kualifikasi dan lolos tes kesehatan jika ingin tampil di Olimpiade.
Indonesia dipastikan akan mengirimkan 28 atlet plus satu cadangan untuk cabor selancar, serta 17 pelatih ke Olimpiade 2020. Sebelum keberangkatan ke Jepang sesuai jadwal masing-masing, semuanya harus dipastikan bebas dari virus corona.
Terlebih saat ini Indonesia masuk dalam kategori 1 negara dengan risiko tinggi penularan Covid-19. Status itu membuat kontingen Indonesia diwajibkan melakukan tes swab PCR minimal tiga hari sampai tujuh hari berturut-turut sebelum keberangkatan dan menjalani karantina tujuh hari dengan swab PCR dimulai sejak tiba di Jepang.
Komite Olimpiade Indonesia [NOC] memastikan atlet yang diketahui positif Covid-19 pada 14 hari sebelum keberangkatan tidak akan ikut dalam penerbangan ke Tokyo, Jepang.
"Jika ada atlet atau pelatih 14 hari sebelum pemberangkatan ada yang terpapar kami usulkan untuk tidak diberangkatkan. Dari hasil monitoring kami, yang diberangkatkan ke Olimpiade Tokyo, seluruh atlet dan ofisial sampai saat ini dalam keadaan yang sehat."
"Kami akan menjaga atlet dan ofisial untuk terus melakukan tes kesehatan. Karena jika nanti ada yang terpapar covid-19 dan tetap berangkat akan merugikan atlet Indonesia secara keseluruhan," kata Ferry Kono, Sekjen NOC menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com, Rabu (7/7).
Jika semua atlet lolos tes PCR dengan hasil negatif dalam kurun waktu yang telah ditentukan, maka mereka diizinkan untuk melakukan penerbangan menuju Tokyo. Ferry Kono mengaku percaya dengan protokol kesehatan super ketat dan keamanan berupa HEPA di maskapai penerbangan yang digunakan kontingen Indonesia.
Sebagai bagian dari antisipasi, NOC Indonesia telah mempersiapkan masker khusus yang akan digunakan rombongan selama masa penerbangan guna memastikan para atlet tiba di Jepang dalam kondisi aman dan sehat.
"Terkait jika nanti di Tokyo ada seseorang di antara kontingen dinyatakan positif, maka nanti akan dibawa ke klinik di Wisma Atlet untuk menjalani tes ulang. Jika benar masih positif maka akan dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah Jepang untuk dirawat di sana."
"Apabila sakitnya sampai melewati jadwal dia bertanding, ya mereka otomatis akan didiskualifikasi. Kami juga sudah melengkapi asuransi untuk kontingen dan tim di luar kontingen. Semoga saja hal itu tidak terjadi pada atlet kita nanti," jelas Ferry Kono.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...