EURO 2020

Southgate di Inggris: Dari Badai Kritikan Lalu Dibelai Pujian

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 04:37 WIB
Gareth Southgate akrab dengan kritikan namun kini ia mulai sering dibelai pujian seiring performa Inggris di Euro 2020 (Euro 2021).
Inggris akhirnya bisa tampil di final turnamen besar usai juara Piala Dunia 1966. (AP/Justin Tallis)

Kritikan terhadap Southgate terus berlangsung hingga Euro 2020 (Euro 2021) dimulai. Keputusan Southgate membawa empat bek kanan sempat jadi bahan ejekan.

Namun pada akhirnya pilihan Southgate bisa dibilang penuh pertimbangan. Trent Alexander-Arnold mengalami cedera dan Southgate sempat memainkan Kyle Walker dan Kieran Trippier secara bersamaan.

Belum lagi soal kritikan kepercayaan Southgate pada Raheem Sterling dibanding Jack Grealish. Pada akhirnya Southgate bisa membungkam para pengkritik karena Sterling ternyata punya peran vital di balik sukses Inggris sejauh ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inggris di bawah Southgate juga tak lepas dari hujan kritikan meski berhasi jadi juara grup. Hal itu lantaran mereka hanya mencetak dua gol sepanjang fase grup, meskipun mereka juga mampu tak kebobolan di tiga laga.

Tetapi kemudian Southgate dengan brilian membuktikan bahwa Inggris di bawah dirinya punya potensi ledakan besar lewat kemenangan atas Jerman, Ukraina, dan Denmark.

England's goalkeeper Jordan Pickford saves on Germany's Timo Werner during the Euro 2020 soccer championship round of 16 match between England and Germany, at Wembley stadium in London, Tuesday, June 29, 2021. (Andy Rain, Pool via AP)Jordan Pickford baru kebobolan satu gol sepanjang Euro 2020 (Euro 2021). (AP/Andy Rain)

Kini Inggris sudah berhasil menjejakkan kaki ke babak final Euro 2020 (Euro 2021). Southgate sudah mulai dibanjiri pujian. Inggris benar-benar dilanda euforia keyakinan juara Euro untuk pertama kalinya.

Namun Southgate masih harus menghadapi satu laga mahaberat yaitu melawan Italia di final Euro 2020 (Euro 2021). Pada laga nanti, kritik-kritik pada Southgate kemungkinan besar untuk sementara bakal padam.

Tetapi bukan berarti kritik itu tak akan terdengar nyaring andai Southgate mengakhiri pertandingan dengan kegagalan.

Karena pada akhirnya, yang dihitung dalam sejarah sepak bola hanyalah peringkat pertama, bukan posisi kedua.



(ptr/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER