ANALISIS

Memandang McGregor Tinggal Sekadar Mesin ATM UFC

Juprianto Alexander | CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 09:46 WIB
Conor McGregor masih berharga di UFC, namun sekadar seperti mesin ATM bagi UFC dan para penantangnya.
Popularitas McGregor membuat dirinya bakal tetap laris diburu petarung lain demi bayaran besar. (USA TODAY Sports/Gary A. Vasquez)

Pesona McGregor memang belum pudar dan diyakini akan tetap kuat meski baru saja kalah dari Poirier. McGregor tetap jadi jualan utama UFC, bahkan mungkin satu-satunya yang paling menjual untuk saat ini seiring pensiunnya Khabib.

Di kelas ringan UFC, magnet McGregor melebihi petarung-petarung lain. Termasuk Poirier yang dua kali mengalahkanya, Justin Gaethje, atau pemegang sabuk juara kelas ringan Charles Oliveira.

Pesona McGregor itu pula yang membuat Poirier rela melewatkan kesempatan untuk melakoni pertarungan perebutan gelar. Poirier sadar potensi untuk mengeruk pendapatan lebih besar ada di depan mata jika menghadapi McGregor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan daya tarik sebesar itu, petarung-petarung lain tentu akan tergiur untuk melawan McGregor. Mereka mengincar uang yang bisa didapat ketimbang mengedepankan idealisme untuk berburu sabuk juara kelas ringan UFC.

Hal itu jelas bakal makin menginjak-injak harga diri McGregor ketika banyak petarung berlomba melawan dirinya hanya demi uang dalam jumlah besar dan bukan lagi melihatnya sebagai sosok juara.

Pesona McGregor yang masih besar saat ini tidak lagi diimbangi dengan kemampuan bertarung yang mumpuni di octagon. McGregor kini terlihat lemah dan lebih banyak berkoar-koar tanpa bukti konkret saat pertarungan.

MMA - UFC264 - Dustin Poirier v Conor McGregor - T-Mobile Arena, Las Vegas, United States - July 10, 2021 Dustin Poirier in action against Conor McGregor REUTERS/Steve MarcusConor McGregor tiga kali kalah dalam empat laga terakhirnya. (REUTERS/STEVE MARCUS)

Sekilas tingkah McGregor mirip dengan 'El Cucuy' Tony Ferguson yang juga mulai kepayahan. Petarung berusia 37 itu getol melontarkan trash talk ke petarung lain tetapi tak bisa berbuat apa-apa ketika sudah bertarung di tiga laga terakhirnya..

Ferguson yang pernah begitu disegani kini begitu mudah kalah dari lawan-lawan. Ferguson bahkan selalu kalah dalam tiga pertarungan terakhirnya.

McGregor bukan tidak mungkin bisa mengalami nasib seperti Ferguson. Apalagi, komitmen dan antusiasme McGregor untuk eksis sebagai petarung papan atas terus dipertanyakan seiring kesuksesannya di bidang yang tak ada urusannya dengan baku pukul di octagon.

Lanjut atau tidaknya McGregor untuk terus bertarung di UFC setelah kalah TKO dari Poirier juga masih menjadi tanda tanya. Dengan usianya saat ini, 32 tahun, dan waktu pemulihan cedera yang bakal memakan waktu lama berpotensi menggerus ambisi McGregor untuk tetap tampil di ajang mixed martial arts.

Dengan waktu pemulihan patah engkel kiri yang memakan waktu 6 sampai 12 bulan, McGregor tentu bakal menimbang dengan matang soal kariernya. Apalagi, McGregor sudah memiliki segalanya saat ini.

McGregor memang tengah berada di persimpangan pilihan. Memilih pensiun dengan catatan kekalahan memalukan atau memilih melanjutkan dengan risiko harga dirinya yang tinggi terus terkebiri karena ia memilih melanjutkan karier di UFC dan menelan kekalahan demi kekalahan.

(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER