Rio Waida Deg-degan Bawa Bendera Indonesia di Olimpiade

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 19:14 WIB
Rio Waida (kanan) menjadi salah satu dari 28 atlet Indonesia yang akan bertanding di Olimpiade. (Screenshot via riowaida_)
Jakarta, CNN Indonesia --

Surfer Indonesia, Rio Waida, mengaku senang sekaligus deg-degan usai ditunjuk menjadi pembawa bendera Merah Putih dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.

Rio tak menyangka dipilih membawa bendera Indonesia. Apalagi ini adalah Olimpiade pertama surfer asal Bali tersebut, sekaligus pertama kalinya cabang olahraga surfing dipertandingkan di pesta olahraga empat tahunan terbesar di dunia.

"Saya senang sekali bisa bawa bendera Indonesia di opening ceremony Olimpiade. Awalnya tidak terpikir sama sekali bisa dipilih. Pertama kali tahu senang ya tapi biasa saja. Tapi setelah saya cari tahu, googling lihat stadionnya besar banget saya tidak sabar," kata Rio kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/7).

"Nervous tentu saja. Tapi saya kan belum pernah ke Olimpiade, jadi saya belum tahu situasinya akan seperti apa. Jadi tentu saya deg-degan karena saya akan berdiri paling depan membawa bendera mewakili kontingen Indonesia. Jadi semoga lancar," imbuh peraih perak SEA Games 2019 itu.

Di sisi lain, kepercayaan untuk membawa bendera di upacara pembukaan Olimipade 2020 membuat motivasi Rio semakin tinggi untuk bisa tampil maksimal dan mempersembahkan medali buat Indonesia.

Rio tak gentar bersaing dengan surfer elite dunia. Terlebih, ia mengaku sudah pernah menjajal ombak di Shidashita Beach, Chiba yang merupakan loka tanding cabang olahraga surfing Olimpiade Tokyo 2020.

"Banyak yang umurnya sama dan level sama juga sama saya. Menurut saya kemampuan saya bisa mengalahkan mereka. Saya juga pernah jadi juara dunia junior, jadi saya yakin saya bisa ngalahin mereka. Target pribadi saya cari medali saja dulu, karena perjalanannya panjang, round-nya banyak untuk bisa sampai ke final. Jadi fokus satu-satu dulu."

"Saya hanya harus fokus sama diri saya sendiri, tetap bugar dan sehat dan kuatkan mental, soalnya kurang dari sisi pengalaman. Di musim panas biasanya Jepang tidak ada gelombang besar, kecuali kalau ada badai. Tinggal bagaimana taktik dan strategi di hint," jelas atlet 24 tahun itu.

(ttf/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK