Surfer Indonesia Rio Waida bakal menggunakan baju adat Bali saat membawa bendera Merah Putih di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7).
Rio dan lifter Nurul Akmal akan menjadi pembaca bendera Merah Putih Indonesia pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung di Stadion Nasional Olimpiade, Tokyo, mulai pukul 18.00 WIB.
Rio akan mengenakan baju adat Bali Payas Madya, yakni kemeja putih dan beskap hitam serta kain batik Bali gemerlap emas. Penampilannya akan dipadupadankan dengan sandal Jepang, tatami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa mewakili Indonesia di Olimpiade dan membawa bendera Merah Putih adalah kehormatan bagi saya dan tentunya ini momentum untuk memperkenalkan surfing agar bisa lebih dikenal di Indonesia. Saya ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa," kata Rio dalam rilis resmi NOC Indonesia.
Buat Rio, Jepang merupakan rumah keduanya. Sebab ia dilahirkan dari seorang ibu asal Jepang, Kaoru Waida, yang menikah dengan orang Indonesia, Muhamad Zaini.
Surfer 21 tahun itu lahir di Saitama pada 25 Januari 2000. Kedua orang tuanya adalah peselancar. Rio sudah dikenalkan dengan ombak sejak kecil sebelum keluarganya memutuskan pindah ke Pulau Dewata Bali saat Rio baru 5 tahun.
"Ini tidak pernah saya bayangkan, bisa tampil di Olimpiade. Nanti malam saya akan menjadi pembawa bendera. Saya akan berdiri paling depan membawa bendera Merah Putih, mewakili Kontingen Indonesia. Saya tidak sabar," ungkap Rio.
"Saya selalu mengirim foto kegiatan di sini, dan ibu bilang nikmati pengalaman dan juga mendoakan saya agar sukses dan sehat. Ayah juga berkata agar saya bisa membawa medali pulang ke Indonesia, apalagi nenek saya juga tinggal di sini. Jadi saya akan bekerja keras untuk membuat keluarga dan negara Indonesia bangga," ucap Rio.
![]() |
Rombongan defile Kontingen Indonesia akan dipimpin Chef de Mission Rosan P Roeslani yang mengenakan baju adat Betawi bernuansa putih dengan sarung dan peci Merah.
Rio berada di barisan terdepan bersama lifter nasional Nurul Akmal, perenang Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani serta lima pelatih Dirdja Wihardja (angkat besi), Rionny Mainaky (bulu tangkis), Permadi Sandra Wibowo (panahan), Donny Budiarto Utomo (renang), dan Tipi Jabrik Noventin (pelatih surfing).
(ttf/har)