Ibunda Windy Cantika, Siti Aisyah punya pengalaman sebagai atlet. Namun ia tak kuasa menahan gugup melihat sang anak berjuang merebut medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Siti Aisyah juga punya latar belakang sebagai lifter yang mentas di panggung internasional. Namun hal itu tak juga membuat dirinya luput dari ketegangan saat melihat penampilan putrinya.
"Saya terus berdoa selama Cantika tampil. Dada saya berdetak sangat sangat kencang apalagi melihat Cantik sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan snatch."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu Cantika meraih medali perunggu tak terasa air mata deras mengalir pipi saya. Begitu juga suami saya dan adik-adiknya yang sengaja berkumpul di rumah juga ikut meneteskan air mata kebahagiaan," kata Siti Aisah yang dihubungi melalui telepon selular, dikutip dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Siti Aisah mengakui bahwa air mata bahagia yang keluar dari dirinya adalah lantaran ia ingat perjuangan keras Windy Cantika menuju Olimpiade Tokyo 2020.
![]() |
"Semua itu terjadi karena teringat begitu beratnya perjuangan Cantika. Bukan hanya menghadapi lawan-lawannya lifter kelas dunia tetapi semangatnya yang sangat tinggi untuk bisa meraih prestasi."
"Padahal, Cantika itu sempat positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan di hotel. Kalau tidak salah kejadian itu pada bulan Desember 2020," ujar Siti Aisah.
Windy Cantika berhasil mengakhiri perjuangannya di kelas 49kg dengan torehan medali perunggu di tangan. Windy sukses mencatat 194kg dalam total angkatan dengan rincian 84kg di snatch dan 110 di clean and jerk.
Windy Cantika baru berusia 19 tahun dan punya potensi bagus untuk jadi andalan Indonesia di sejumlah multi event di masa depan.