Lifter putri Indonesia peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah mengaku sempat gugup saat tampil di nomor 49 kg putri pada Sabtu (24/5).
Mojang Bandung berusia 19 tahun ini membuka angkatan snatch dengan beban 84kg. Karena grogi Windy gagal menyelesaikan angkatan pertamanya itu. Beruntung ia bisa menuntaskan angkatan 84kg itu pada kesempatan kedua.
Rupanya rasa grogi yang menimpa atlet debutan Olimpiade ini masih menggelayut pada kesempatan ketiga. Beban seberat 87 g yang ia target pada percobaan ketiga gagal diangkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun putri mantan lifter nasional Siti Aisah ini bisa memperbaiki mentalitasnya pada sesi clean and jerk. Tiga angkatan, dari 103 lantas 108 dan terakhir 110, yang dirancang oleh tim pelatih bisa diselesaikan dengan baik.
Pada angkatan ketiga, yakni 110 kg, sejatinya Windy sempat terlihat goyang. Saat akan mengangkat beban tangannya bergetar dan langkahnya goyah, tetapi ia kemudian dapat menyelesaikan dengan baik dan sempurna.
![]() |
Pada saat yang sama lawan-lawan Windy, seperti Jordan Elizabeth Delacruz dari Amerika Serikat dan Nina Sterckx dari Belgia gagal menyelesaikan angkatannya dengan baik. Windy pun meraih medali perunggu dengan total angkatan 194 kg.
"Alhamdulilah senang sekali bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia. Rasanya nervous karena angkatan dengan rival lainnya hanya beda tipis," kata Windy Cantika seusai pertandingan, dalam rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Rasanya nervous karena angkatannya beda-beda dikit dengan rival lainnya. Terutama saat angkatan snatch, tetapi saya berusaha tetap tenang karena saat di panggung itu kan sebenarnya cuma ada atlet dan barbel saja," ujarnya menambahkan.
Medali emas direbut lifter asal China, Hou Zhihui. Atlet berusia 24 tahun ini mengumpulkan beban seberat 210 kg, terdiri dari 94 kg snatch dan 116kg clean and jerk, sedangkan medali perak direbut lifter India, Chanu Saikhtom Mirabai.
Keberhasilan Windy ini membuat Indonesia membuka torehan medali di Olimpiade Tokyo 2020. Sukses ini pun diharapkan PABSI bisa memacu lifter-lifter lainnya untuk turut menyumbang medali di nomor pertandingan lainnya.