Timnas Brasil punya tugas berat untuk membongkar pertahanan Mesir saat kedua tim bertemu pada perempat final sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Saitama, Jepang, Sabtu (31/7).
Mesir merupakan salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Olimpiade Tokyo. Tim asuhan Shawky Gharieb itu hanya kebobolan satu gol di Grup C yang berisikan Spanyol, Argentina, dan Australia.
Richarlison yang merupakan top skor sementara Olimpiade Tokyo tidak memungkiri Mesir bukan tim yang mudah dikalahkan. Penyerang Everton itu mengatakan Brasil harus meningkatkan permainan melawan Mesir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap tim yang melawan Brasil, mereka selalu bertahan, seperti yang terjadi dalam dua pertandingan terakhir. Kami kesulitan melakukan penetrasi di pertahanan lawan, jadi kami harus fokus karena semuanya dipertaruhkan," ucap Richarlison dikutip dari situs resmi CBF.
![]() |
"Ini fase knockout, dan kami tahu jika kami melakukan kesalahan, kami akan tersingkir. Kami akan membenahi semua, karena kami bermain tidak bagus di babak pertama pada laga terakhir, kami harus meningkatkan permainan dan memulai laga dengan 100 persen," ujar Richarlison.
Di laga terakhir fase grup melawan Arab Saudi, Brasil dipaksa bekerja keras untuk bisa meraih kemenangan 3-1 dan lolos ke perempat final. Sempat ditahan imbang 1-1 hingga pertengahan babak kedua, Richarlison kemudian memecah kebuntuan Brasil lewat dua gol pada menit ke-76 dan 90.
"Kami datang ke Olimpiade dengan membawa skuad yang kuat, di mana para pemain merupakan andalan di klub masing-masing. Siapapun yang masuk starting 11 akan melakukan tugas dengan baik," ucap Richarlison.
"Mereka yang masuk di babak kedua [lawan Arab Saudi] benar-benar membantu kami. Pada pertandingan terakhir dua gol yang tercipta setelah dilakukan pergantian pemain," ujar Richarlison.
Timnas Brasil merupakan juara bertahan cabang sepak bola Olimpiade. Pada Rio 2016, Selecao menang adu penalti atas Jerman di babak final.
(har)